Polisi Menahan 7 Mahasiswa Muslim Burma Karena Shalat

Aparat Keamanan Burma masuk, mengotori Masjid, dan menahan Muslim yang sholat, kaum muslim Rohingya juga khawatir tidak bisa menunaikan sholat idul adha.

(DHAKA, Bangladesh) – Menurut berita yang dapat dikonfirmasi melalui telepon beberapa saat lalu, ada sekitar tujuh (7) orang Muslim yang memasuki Masjid Sekolah Tinggi Muangdaw dan melakukan Shalat Dhuhur.

Polisi Burma dengan sigap segera masuk ke masjid itu dan menangkap dan memasukkan. Polisi tidak hanya menahan mereka, namun juga mengotori Masjid.

Kemudian, mereka dibebaskan dengan membayar 17 galon diesel untuk masing-masing orang. Sejak kerusuhan, Muslim Arakan tidak diperbolehkan melakukan sholat lima waktu.

Namun anehnya, orang-orang Rakhine dari ras lain bisa menikmati kebebasan beragama dan sosial. Ini merupakan pemerintahan apartheid.

Tidak ada orang Rakhine yang ditangkap dan dipenjara setelah terjadi kerusuhan sektarian meskipun mereka telah membakar lebih dari 4000 rumah kaum Muslim dan telah menewaskan lebih dari 1000 orang Rohingya di Arakan selama kerusuhan.

Sebagai perbandingan, para korban dari pihak Rakhine hanya sedikit, dan itupun akibat umat Islam yang mencoba untuk membela diri. Kaum Muslim di Arakan khawatir mereka tidak bisa merayakan Idul Adha sebentar lagi.

Hari Raya Idul Adha akan dirayakan pada tanggal 27 Oktober 2012. Namun, belum ada tanda-tanda yang memungkinkan kaum Muslim Arakan bisa merayakan hari raya itu.

Pada tahun lalu, kaum Muslim tidak diperbolehkan untuk merayakan Idul Fitri. Kaum Muslim sedunia, kecuali kaum Muslim di Arakan, akan merayakan Idul Adha.

Namun, kaum Muslim Arakan tidak memiliki harapan untuk merayakan hari keagamaan. Di sisi lain, U Thein Sein bermuka dua ketika bekerja sama dengan Organisasi Konperensi Islam (OKI).

Orang Rakhine juga memprotes saat sebuah LSM Belanda mencoba membuka kantornya di kota-kota Sittwe dan lainnya di Arakan di mana kaum pengungsi tidak bisa mendapat pengobatan dan fasilitas lainnya dari LSM tersebut.

Muslim Rohingya dari Rathedaung menghadapi kekurangan pangan yang parah. Sejauh ini, tidak ada LSM yang telah sampai di sana. Dengan demikian, pemerintah Myanmar dan badan-badan bantuan kemanusiaan internasional diminta untuk mengambil langkah-langkah untuk memecahkan krisis di kota Rathedaung, yang berdekatan dengan Buthidaung.( rz/www.salam-news.com Senin, 22/10/2012)

One comment

  1. ini bukti pelanggaran HAM yang nyata. mereka yang buat mereka yang langgar. dasar kafir…
    sabar wahai saudaraku..surga telah menantimu.
    orang-orang kafir itu akan diam semiliyar bahasa saat tentara Alloh menyeret mereka ke neraka dimana ideologi setan yang mereka banggakan tak becus menolongnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*