Mediaumat.com. Jakarta. Umat harus waspada dan siap menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). “Pasalnya, sekarang sedang diopinikan oleh pemerintah dan para intelektual pro kapitalis bahwa kenaikan BBM sebuah kemestian sehingga bisa diterima masyarakat,” ungkap Arim Nasim kepada mediaumat.com, Ahad (28/10) melalui pesan elektronik.
Menurut Ketua Lajnah Mashlahiyah DPP HTI ini , akar problem BBM adalah liberalisasi ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam. “Selama liberalisasi migas masih ada, wajib tolak kenaikan BBM karena bukan untuk kepentingan rakyat tapi kepentingan kapitalis dan para politikus yang menjadi perpanjangan para kapitalis,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Pada APBN 2013, pemerintah diberi wewenang menaikan harga BBM bersubsidi kapan saja. Sedangkan pengamat perminyakan Kurtubi menyatakan masyarakat lebih menerima kenaikan harga BBM bersubsidi daripada kuota BBM dibatasi.[]Joko Prasetyo