HTI-Press. Jakarta. Menteri Luar Negeri AS Hilary Clinton mendesak oposisi Suriah agar melawan berbagai upaya oleh kelompok ekstremis untuk “membajak revolusi.”Berbicara dalam perjalanan ke Kroasia, ia mengatakan kepemimpinan pemberontak harus lebih inklusif terhadap mereka yang bertempur di Suriah.
Ia juga mengatakan ada sejumlah “laporan yang merisaukan” mengenai ekstremis Islam memasuki Suriah untuk mengambil keuntungan dari pemberontakan melawan Presiden Bashar al-Assad. Pemberontak harus “dengan tegas menolak segala upaya oleh ekstremis untuk membajak revolusi Suriah,” demikian peringatan Clinton(BBC,1/11/2012).
Amerika Serikat juga berupaya melakukan kriminalisasi perjuangan para mujahidin dengan bukti video yang diklaim merupakan bentuk kejahatan. Sebuah rekaman video lain muncul Jumat (2/11) lalu menunjukkan pasukan perlawanan tengah memukuli dan menembak mati sekelompok tahanan yang diduga anggota tentara Suriah yang tergeletak di lantai. Meski belum jelas kebenaran isi rekaman tersebut, media Barat mempropagandakan sebuah faksi Islam yang mereka tuduh radikal bernama Fron al-Nusra diduga pelaku tindak brutal yang berlangsung di Saraqeb, dekat kota Idlib.
Menurut PBB video semacam ini bisa dipakai sebagai bukti kejahatan perang.Sementara pemerintah AS menyatakan “mengutuk pelanggaran HAM oleh pihak mana pun di Suriah”. Video ini semacam ini kemungkinan akan digunakan oleh Amerika Serikat dan sekutunya untuk menyingkirkan kelompok mujahidin pasca tumbangnya Assad dengan tudingan pelanggaran HAM.
Tindakan kejam Rezim bengis Suriah telah mengundang perlawanan rakyat Suriah dengan dorongan jihad fi Sabilillah. Panggilan jihad membantu rakyat Suriah pun menggema di seluruh dunia. Belum ada data yang pasti berapa pasukan perlawanan yang berasal dari luar Suriah masuk ke medan perang. Yang pasti , tulang punggung dari perjuangan Suriah adalah rakyat suriah sendiri.
Inilah yang dikhawatirkan oleh Amerika, perjuangan rakyat Suriah didasarkan pada Islam. Seruan-seruan mereka pun jelas menolak bersikap kompromi dengan Bashar Assad, menolak solusi demokrasi Amerika, dan menginginkan tegaknya syariah dan Khilafah. Para mujahidin inilah yang dituduh oleh Amerika sebagai ekstrimis yang ingin membajak perjuangan rakyat Suriah.
Seperti biasa, Barat melalui medianya melakukan penyesatan politik, dengan mengaitkan kelompok yang berjihad ini dengan terorisme dengan tudingan memiliki agenda radikal. Dalam laporannya, Komisi PBB yang melakukan penyelidikan di negara tersebut mengatakan kehadiran para militan asing, Islam radikal atau para jihadi, membuat Barat khawatir.
Kepala Komisi Sergio Pinheiro kepada wartawan hari Selasa (17/10) memperkirakan ada ratusan kombatan asing yang ikut bertempur di Suriah. Pinheiro menambahkan bahwa komisi itu khawatir para kombatan asing ini tidak berjuang untuk “membangun negara demokratis di Suriah”, tetapi “untuk agenda mereka sendiri.” Seakan-akan agenda Amerika adalah untuk kepentingan rakyat Suriah.
Clinton sendiri secara terbuka memperingatkan kecendrungan Suriah ini. Amerika dengan teknik propagandanya yang mudah terbaca menuduh para mujahidin dengan ekstrimisme dan terorisme, mengkaitkannya dengan al Qaida. Berkibarnya bendara La ilaha ila Allah Muhammadurrasulullah, bergemanya teriakan takbir, ditambah kesolehan para mujahidin yang tekun beribadah dan membaca Al Qur’an meskipun dalam kondisi perang yang berat, menjadi dasar tudingan Amerika bahwa mereka adalah al Qaida.
Amerika pura-pura tidak tahu yang melakukan perlawanan di Suriah adalah seluruh umat Islam. Simbol-simbol yang dituding oleh Amerika merupakan smbol-simbol Islam, bukan al Qaida saja. Tudingan Clinton ini sungguh mememalukan. Padahal Amerikalah sebagai pembajak perubahan di Timur Tengah selama ini dan memiliki agenda demokratisasi untuk mempertahankan penjajahannya.
Rakyat Suriah juga tentu tidak lupa justru Amerika Serikatlah yang selama ini mendukung dan memperkuat rezim-rezim bengis di Timur Tengah termasuk Bashar Assad dan Bapaknya yang juga tak kalah kejam. Sikap Amerika yang pura-pura tulus membantu perjuangan rakyat Suriah adalah omong kosong. Apalagi mereka dengan tanpa malu menuding perjuangan Islam sebagai pembajak. Hal-hal seperti ini sudah diketahui oleh rakyat Suriah dengan sangat jelas.
Kita tentu berharap , para mujahidin , rakyat Suriah, tetap istiqomah dengan garis perjuangan mereka untuk menumbangkan Bashar Assad dan menegakkan pemerintahan yang didasarkan kepada Islam, yaitu pemerintahan Khilafah . Menolak setiap solusi Amerika apapun bentuknya, karena hal itu merupakan bunuh diri secara politik . Inilah kunci kemenangan, inilah kunci pertolongan Allah SWT (FW)
Hai Betina Jalang Clinton kenapa kalian bangsa kafir selalu merecoki urusan umat Islam? Blm puaskah kalian dgn menyiksa, membunuhi banyak jiwa manusia di Irak, Afghanistan, Pakistan, di kamp-kamp penyiksaan rahasia kalian? benar2 kelompok hyena buas berbulu rusa bertopeng sinterklas. Memuakkan !!
Nyata sekali kebenciannya tehadap Islam