HTI Press, Palangka Raya. “Nasionalisme bertentangan dengan Islam! Menyodorkan Islam sebagai ganti Nasionalisme, bukan bermaksud memecah belah Indonesia, justru ingin menyatukan dengan ikatan yang benar ” demikian kata Agus Priyanto ketika menyampaikan materi dalam acara Dirasah Syar’iyah ke – IX dengan Tema “Akar Nasionalisme di Dunia Islam” yang diselenggarakan oleh DPD II HTI Kota Palangka Raya.
Bung Hendra memaparkan nasionalisme inilah penyebab hilangnya kekuatan Islam dan kaum muslim. Dicontohkan Indonesia berseteru dengan adiknya (Malaysia) hanya karena Pikiran sempit Nasionalisme. Maka ikatan Nasionalisme dalam bentuk Negara bangsa (nation state) tidak bisa diharapkan. Perasaan kebangsaan kaum muslim menjadi salah satu faktor tersekat-sekatnya kekuatan umat muslim.
Acara ini digelar untuk umum di Aula Kecamatan Pahandut pada hari Ahad, 18 November 2012, dimulai pukul 08.00 – 11.00 wib. Dihadiri sekitar 100 orang, dari kalangan ulama, tokoh masyarakat dan mahasiswa. Dibahas oleh dua orang narasumber: pertama Bung Hendra aktivis mahasiswa ketua GeMa Pembebasan Kalteng dan Agus Priyanto DPD II HTI Kota Palangka Raya. Acara ini dikemas dengan santai dalam bentuk talkshow. Dipandu oleh moderator Zuhriadi Maulana, S.Pd.
Nasionalisme yang sudah berakar kuat pada kaum muslim yang diwariskan oleh penjajah kolonial untuk memecah belah persatuan, kesatuan dan kekuatan Islam memang ditanamkan sejak masa kejayaan Islam mulai meredup.
Perubahan menuju perbaikan hanya bisa dilandasi oleh ikatan yang benar dan kuat, yaitu ikatan Iman. Dengan kekuatan akidah Islam, kaum muslim memiliki pondasi yang kuat untuk mengentaskan berbagai persoalan yang melanda umat saat kini, tetapi ikatan aqidah haruslah memiliki wadah untuk merealisasikan syariatnya yaitu khilafah sebagai Institusi kaum muslim satu-satunya.[]
nasionalisme sengaja di tanamkan pd jiwa umat islam agar umat islam tdk bersatu krn jk bersatu mjd ancaman bagi kafir