HTI-Press. Jakarta – Sebagian anggota DPR mendesak pemerintah segera menurunkan harga BBM, mengingat harga minyak mentah dunia yang sudah turun tajam. Namun Wapres Jusuf Kalla menilai, harga BBM baru dipastikan setelah melihat tren secara jangka panjang.
“Yang jelas, kita subsidi. Kalau trennya panjang, baru bisa dipastikan begini. Pakar komoditi disini sangat amburadul sekali,” ketus Wapres yang ditemui dikantornya, Jakarta, Jumat (24/10/2008).
Harga minyak di pasar Asia hari ini naik tipis 50 sen menjadi US$ 68m34 per barel untuk jenis light pengiriman Desember. Sementara minyak jenis Brent juga naik tipis 58 sen ke level US$ 66,50 per barel.
Kenaikan harga terjadi menjelang pertemuan OPEC di Wina pada Jumat ini. Harga minyak sudah turun tajam sejak rekor tertingginya di US$ 147 per barel yang dicetak pada pertengahan Juli lalu.
Seiring turunnya harga minyak mentah dunia, sejumlah negara pun telah menurunkan harga BBM, seperti Malaysia dan Vietnam.
Namun menurut Kalla, harga minyak saat ini belum bisa dipastikan mengingat pergerakannya sangat susah diprediksi. “Jangan lihat hari ini 70 (dolar per barel), bulan depannya 70 lagi. Berat begini, susah kita prediksi,” jelas Kalla.
Ketua Ketua FPAN Zulkifli Hasan yang ditemui di Gedung DPR/MPRmengatakan, pemerintah harus segera menurunkan harga BBM mengingat harga minyak mentah sudah turun drastis.
“Dulu dasarnya menaikkan harga BBM kan karena harga minyak dunia melebihi anggaran yang telah diputuskan. Lha sekarang sudah turun, harusnya kalau mau fair juga harus turun,” katanya.
Namun berapa harga BBM diturunkan, Zul menyerahkan kepada pemerintah. “Apakah Rp 5 ribu atau Rp 5.500, biar dihitung,” lanjutnya.
Zul mengatakan, saat ini kondisi daya beli masyarakat sangat turun. “Presiden harus memahami itu,” katanya.
Ungkapan senada juga disampaikan Ketua FPPP Lukman Hakim Syaifuddin. Dia menegaskan, SBY harus segera merevisi harga BMM yang dinaikkan beberapa waktu lalu.
“Dulu kan kalau di atas US$ 100 per barel, pemerintah boleh ambil kebijakan penyesuaian. Sekarang kan sudah turun jauh, logikanya pemerintah harus merevisi dengan cara menurunkan,” katanya.
Lukman akan menggalang dukungan terhadap fraksi-fraksi terkait usulannya agar harga BBM diturunkan. “Kita akan komunikasikan dengan fraksi-fraksi tapi tidak usah interpelasi atau demo,” katanya.
Kalau Giliran mau naik mikirnya gak berubah-rubah…..
Gil;iran mau turun aja mikirnya lama banget….
gimana sih…..
ya begitulah pemerintah kita kaya g punya pendirian…mau nurunin BBM aja harus pikir2 dulu,,,,pas mau naikinnya aja g pake pertimbangan giliran diminta di turunin harus nuggu dulu