Bukannya menerima Islam, pemerintah Rusia malah menolak bahkan menangkapi aktivis Islam. “Seharusnya mereka menerima seruan HT yang mengajak pada Islam dan menerapkan ideologi Islam,” ungkap Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia Rokhmat S. Labib kepada mediaumat.com di sela-sela aksi ‘Menuntut Pembebasan Aktivis HT Rusia’, Kamis (30/11) di depan Kedutaan Besar Rusia, Jl Rasuna Said, Jakarta.
Atau setidaknya, lanjut Rokhmat, mau mendengar dan berdiskusi dengan aktivis HT agar mendapat pencerahan tentang betapa hebatnya idelogi Islam. Pasalnya, Rusia adalah negara bekas Uni Sovyet yang telah gagal menerapkan ideologi Sosialisme. Rusia juga bisa melihat dengan jelas bahwa ideologi kapitalisme yang diterapkan Amerika diambang kehancuran.
“Kalau mau berfikir, mestinya Rusia sadar bahwa ideologi buatan manusia menyebabkan kehancuran, sebagaimana yang ditunjukkan sosialisme dan kapitalisme,” pungkasnya di tengah-tengah sekitar 300 massa yang berdemo.
Dalam kesempatan itu, Kedubes Rusia menolak menerima delegasi HTI.
Pemerintah Rusia berulang kali menangkapi aktivis Islam yang menyerukan pada Islam dan penerapan ideologi Islam, terakhir pada Sabtu (17/11) di Kota Kazan, pemerintah menangkap 20 aktivis. (mediaumat.com, 29/11)