HTI Press, Kendari. Peserta membludak, sebagian undangan terpaksa harus berdiri berdesakan di bagian belakang dan samping, sejumlah 500 buah kursi yang disiapkan panitia tidak mencukupi untuk tempat duduk peserta. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Kota Kendari ini menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, tokoh masyarakat, aktivis, militer dan kepolisian. Kegiatan yang digelar di Aula Hotel Athaya Kendari ini menghadirkan sekitar 800 orang peserta.
Pasalnya untuk memaparkan motif di balik proyek deradikalisasi ini panitia mengundang Haris Abu Ulya sebagai nara sumber. Beliau adalah Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Jakarta yang juga merupakan pengamat kontraterorisme. Hadir juga seorang pembicara Lokal dari DPD I HTI Sultra Fitriaman sebagai panelis. Dalam diskusi tersebut Haris mengungkapkan bahwa deradikalisasi yang diusung oleh BNPT merupakan proyek bermotif ideologi untuk menyudutkan Islam. Namun disayangkan oleh Haris bahwa deradikalisasi ini merupakan strategi soft power yang kontraproduktif, karena justru akan memicu tindakan yang radikal. dijelaskan juga bahwa dana dalam proyek ini sebagian besar dari Amerika Serikat.
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari minggu, 25 November ini dipandu oleh seorang Host Samsul Alam. Diskusi berlangsung hangat dan peserta tercengang menyaksikan pemaparan para Pemateri. []ardhy