Sikap Pakistan yang hanya mau mengecam serangan pesawat awak milik Amerika yang membunuh rakyatnya secara sistematis adalah tindakan yang memalukan. Padahal Pakistan sebagai negara yang memiliki nuklir dan angkatan bersenjata yang besar dan kuat bisa melakukan lebih dari itu. Pakistan bisa menjatuhkan pesawat drone atau melarang dengan tegas campur tangan Amerika di negara itu.
Sebagaimana yang dilansir oleh VOA bahasa Indonesia Jumat (07/12) , Perdana Menteri Pakistan Raja Pervez Ashraf menyatakan keprihatinan atas serangan pesawat tanpa awak milik Amerika di negara itu dalam pertemuan hari Kamis dengan Duta Besar Amerika untuk Pakistan Richard Olson.Kantor Ashraf mengatakan Duta Besar Amerika mencatat keprihatinan pemerintah dan rakyat Pakistan dan berjanji akan menyampaikannya ke Washington.
Sebelumnya pada hari kamis (6/12) pesawat tanpa awak Amerika kembali melancarkan serangan mematikan dan membunuh 3 muslim Pakistan di Pakistan barat laut dekat perbatasan dengan Afghanistan. Seperti biasa , serangan ini mengatasnamakan perang melawan terorisme. Meskipun justru Amerikalah teroris yang sesungguhnya yang menyerang Pakistan dan menjajah Afghanistan.
Bapak Pendiri program nuklir Pakistan Dr Abdul Qadir Khan mengatakan bahwa Pakistan mampu menembak jatuh pesawat tak berawak AS tapi perlu keberanian untuk melakukannya.
Ia berbicara pada sebuah televisi swasta pada hari Senin (04/6) saat negara memperingati Youme-e-takbir, hari ketika Pakistan menjadi kekuatan nuklir ketujuh dunia dan negara nuklir satu-satunya di dunia Muslim.
Khan mengatakan, “Kami memiliki kemampuan untuk menembak jatuh pesawat semacam itu 15 tahun lalu di laboratorium penelitian Kahuta dengan membuat senjata berpeluncur roket.
” Kami disiksa, kami diserang oleh pesawat drone tetapi kami tidak melakukan apapun. Helikopter datang, melanggar kedaulatan kita, tetapi kami tidak melakukan apapun, “kata ilmuwan nuklir itu.
“Militer kami telah mengambil sumpah bagi pertahanan negara, apa yang terjadi sumpah itu?” tambah Khan.
Pakistan telah berulang-kali mengecam serangan pesawat tanpa awak milik Amerika sebagai pelanggaran kedaulatan negara itu. Namun pemerintah Pakistan tidak melakukan lebih dari itu. Bahkan memberikan fasilitas bagi teroris Amerika untuk menyerang rakyatnya sendiri. Lebih dari 3000 muslim Pakistan telah terbunuh akibat serangan brutal drone, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. (AF)