HTI Press. Jakarta- Faktor utama pemicu problem perburuhan, menurut Arim Nasim, karena kesalahan tolak ukur untuk menentukan gaji buruh, yaitu biaya hidup terendah. Akibatnya para buruh tidak mendapatkan gaji mereka yang sesungguhnya.
“Konsekuensinya, terjadilah ekspoloitasi yang dilakukan oleh para pemilik perusahaan terhadap kaum buruh,” ujar Ketua DPP Lajnah Maslahiyah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ini, Sabtu (15/12) di Wisma Antara, Jakarta.
Arim menerangkan, masalah perburuhan terjadi karena landasan yang digunakan dalam masalah perburuhan, yaitu kebebasan kepemlikan, kebebasan bekerja dan biaya hidup rendah. Masalah perburuhan akan selalu ada selama relasi antara buruh dan majikan dibangun berdasarkan sistem kapitalisme.
“Perlu solusi Islam mengatasi problem perburuhan ini,” ungkapnya saat acara diskusi Halqoh Islam dan Peradaban edisi 44, bertajuk Refleksi Akhir Tahun 2012 Kapitalisme pangkal bencana Khilafah Solusinya
Solusi Islmanya, terang Arim, pertama, Islam mengharamkan kebebasan kepemilikan (hurriyah milkiyyah) dan Islam mengajarkan konsep ibahatu al-milkiyyah.” Kedua, Islam mengharamkan kebebasan bekerja, dan standar yang dilakukan oleh Islam adalah manfaat tenaga yang diberikan oleh buruh, bukan biaya hidup terendah
HIP edisi ke 44 kali ini menghadirkan pula pembicara Ismail Yusanto (Jubir HTI), Arim Nasim (Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI), Yahya Abdurrahman (Ketua Lajnah Siyasiyah DPP HTI), Hafidz Abdurrahman (Ketua Lajnah Tsaqofiyah, Dede Tisna (Ketua Lajnah Dakwah Sekolah.[] fatih mujahid