Ahad (23/12) HTI DPD II Kota Banjar melaksanakan kegiatan Halqah Islam dan Peradaban terkait Refleksi Akhir Tahun 2012 , kegiatan ini dilaksanakan di Aula Rapat RM. Prima Rasa Kota Banjar yang diikuti oleh anggota HTI beserta Puluhan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang sudah terkontak. Acara dimulai selepas melaksanakan shalat dzuhur.
Ust. Agus Alfath selaku MC acara HIP mulai membuka acara dengan diawali lantunan ayat suci Al Qur’an yang dibacakan oleh Ust. Wahid, yang menggambarkan dalil-dalil tentang pentingnya manusia untuk introspeksi atau bermuhasabah diri.
Ust. Tasudin Al Hasby selaku ketua DPD II HTI Kota Banjar, dalam sambutannya menyampaikan “bahwa selama tahun 2012 HTI mencatat begitu banyak persoalan – persoalan yang terjadi khususnya di Indonesia, semuanya diakibatkan oleh sistem yang dijalankan tidak sesuai dengan syariah islam. Sehingga persoalan – persoalan itu bukannya terselesaikan tetapi semakin komplek dan tidak dapat diselesaikan dengan solusi yang tuntas. Oleh karena itu HTI memberikan gambaran solusi bahwa hanya dengan Syariah Islamlah segala persoalan yang terjadi akan mampu terselesaikan sesuai harapan dan tentunya akhirnya akan mampu memberikan kesejahteraan, keadilan dan ketentraman yang menyeluruh untuk rakyat. ” Tegas Ust. Tasudin
Pemaparan materi inti tentang Refleksi Akhir Tahun 2012 dengan judul materi “Raport Merah 2012 Indonesia” disampaikan oleh Ust. Ibnu Aziz Fathoni. Dengan gaya penyampaian yang tegas dan lugas Ust. Ibnu Aziz Fathoni mampu membawa suasana para undangan Halqah Islam dan Peradaban terlihat serius dan fokus memperhatikan setiap uraian materi yang disampaikan, namun sesekali suasana bisa dibawa lebih santai dan rileks. Dalam pemaparan materi yang disampaikan, Ust. Ibnu Aziz Fathoni menyebutkan bahwa setidaknya terdapat 10 Raport Merah 2012 Indonesia yang sampai saat ini semuanya tidak terselesaikan atau tanpa ada solusi pasti, diantaranya : Kekayaan alam dijarah asing;Korupsi belum berhenti; Kelamnya persoalan buruh; Potret buram penegakan hokum; Proses legislasi merugikan rakyat
; Konflik horizontal; Remaja nakal dan criminal; Isu terorisme dan deradikalisasi; Penghinaan nabi terus terjadi; Gejolak dunia islam
Diakhir pemaparannya, ust. Ibnu aziz fathoni menyampaikan bahwa, “kerusakan yang terjadi saat ini diakibatkan oleh terjadinya kemaksiatan dan dosa yang dilakukan oleh individu, masyarakat dan negara, dan kemaksiatan negara-lah yang menjadi kemaksitan terbesar karena dilaksanakan secara sistematis sehingga membuat kemaksiatan – kemaksiatan lain terjadi. Penyebab nampaknya kerusakan yang terjadi jelaslah karena sudah tidak dilaksanakannya syariah islam maka solusi yang tepat hanya kembali ke syariah islam dalam naungan daulah khilafah sebagai pelaksana hukum syariah.” Tegas Ust. Ibnu Aziz Fathoni.
Dalam sesi tanya jawab, KH. Ridwan selaku Sesepuh atau Tokoh Agama dari MUI Kota Banjar, menyampaikan dengan penuh semangat bahwa “ Sudah saatnya Hizbut Tahrir berbicara karena saat ini masih banyak ulama – ulama yang tidak bisa menempatkan dirinya sebagai seorang ulama yang harus menyampaikan islam secara benar dan yang hanya takut kepada Allaah bukan kepada yang lain“ tanggapan beliaupun mendapatkan sambutan tepuk tangan dari peserta yang lain.
Tanggapan kedua disampaikan oleh H. Enjang, dengan suara yang lantang dan jelas beliau memberikan beberapa tanggapan yang disampaikan, “ ummat islam sekarang ini mundur karena kita semua jauh dari yang namanya syariah islam selain itu peran ulama sebagai garda terdepan ummat malah terlihat banyak yang tidur bahkan sekalinya bangun hanya menjadi penonton dan sponsor saja, kalaupun ada yang beraksi dan bermain ulama tersebut bermain dalam kubangan sistem thogut sehingga banyak tokoh agama atau para ulama yang tidak sesuai harapan ummat.” Diakhir tanggapannya secara pribadi beliau menyampaikan dukungannya kepada Hizbut Tahrir Indonesia untuk bersama – sama berjuang mengajak menyadarkan ummat untuk kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
Tanggapan yang ketiga dari Ust. Nanang selaku tokoh dari JAT Kota Banjar. Melalui pembawaannya yang tenang dan santai beliau menyampaikan bahwa, “ Terjadinya kemunduran kepada umat islam sendiri karena telah di jejali oleh pemikiran barat yang menyesatkan, sehingga begitu banyak rencana dan settingan besar untuk semakin memojokkan atau mengancurkan islam secara sistematis seperti halnya isu terorisme dan proyek deradikalisasi yang terjadi saat ini.”
Diakhir rangkaian kegiatan, acara ditutup dengan pembacaan do’a oleh Ustadz Sulthon. Kegiatan Halqah Islam dan Peradaban ini pun mendapat antusias dan perhatian khusus dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang hadir disepanjang acara, sehingga membuat kesan dan harapan besar bahwa kegiatan HIP ini adalah bukan sekedar kegiatan pertemuan semata tetapi benar–benar atas dorongan keimanan dan kesungguhan seorang muslim, selain itu semoga kegiatan ini juga merupakan bagian dari pengopinian kepada umat bagaimana pentingnya penegakkan syariat islam dan sebuah institusi islam yakni Daulah Khilafah Islamiyah sebagai pelindung kehormatan islam, Rasulullah dan Umat islam secara menyeluruh. (Infokom HTI Kota Banjar)