Gubernur DKI Jakarta Jokowi menyatakan belum bisa menjawab keinginan Hizbut Tahrir Indonesia yang memintanya tidak mengeluarkan izin mendirikan bangunan (IMB) Kedutaan Besar Amerika.
“Saya belum bisa menjawab atas apa yang diinginkan Hizbut Tahrir, kalau secara ketentuan itu bisa kita lihat nanti dan saya tidak mau mendahului aturan yang ada,” ucapnya kepada delegasi HTI dan ormas Islam lainnya, Selasa (8/1) di kantor Pemprov DKI Jakarta.
Jokowi pun mengaku dirinya belum menguasai medan pembangunan di Jakarta. “Saya belum menguasai medan dan belum menguasai pembangunan-pembangunan di DKI, kalau ada keputusan nanti saya sampaikan,” ungkapnya.
Sedangkan Farid Wadjdi, pimpinan delegasi, menyatakan kepada Jokowi fasilitas yang akan dibangun Kedubes Amerika setelah keluarnya IMB bakal menjadi sarana untuk mengokohkan penjajahan Amerika Serikat atas Indonesia.
“Walau tampak menguntungkan Indonesia karena akan melibatkan ribuan pekerja namun, kerugian yang ditimbulkan karena penjajahan Amerika Serikat di masa datang akan jauh lebih besar,” ujarnya.
Di waktu yang sama, sekitar 300 massa di depan Kantor Pemprov DKI Jakarta membentangkan spanduk dan poster seruan kepada Jokowi agar tidak mengeluarkan IMB Kedubes Amerika. Di antaranya berbunyi: Jokowi, Jangan Keluarkan IMB Kedubes AS dan Jangan Jadikan Jakarta Markas Penjajahan AS!(mediaumat.com, 8/1)
Setujuuuuuu 1000%. Jangan jadikan Jakarta pusat penjajahan Amerika !
Pa Jokowi, kalo blusukan tentu tidak ragu. Tapi kalo yang satu ini pasti bingun.
Mau membela siapa mas….
Apa yang anda lakukan menjadi catatan, kepada siapa engkau abdikan jabatan itu…
sekarang kita buktikan ,Jokowi pro rakyat atow pro AS