Sebuah laporan surat kabar Inggris “The Times” mengutip dari sumber-sumber intelijen AS pada hari Jum’at lalu, mengatakan bahwa Arab Saudi melancarkan beberapa serangan udara untuk membantu serangan yang dilancarkan oleh pesawat tak berawak (drone) AS dengan target al-Qaeda di Yaman.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa “Beberapa misi yang dilakukan oleh Angkatan Udara Saudi sangat membantu pesawat tak berawak (drone) AS dalam melancarkan serangannya.”
AS melancarkan sejumlah serangan dengan pesawat tak berawak (drone) untuk membantu pasukan Yaman dalam pertempuran mereka melawan pejuangal-Qaeda di Semenanjung Arab. Bahkan Washington telah mengklasifikasikan sayap al-Qaeda Yaman sebagai yang paling aktif dan berdarah dalam organisasi al-Qaeda.
*** *** ***
Di saat jumlah mereka yang syahid di Syam yang diberkati mencapai enam puluh ribu, jumlah mereka yang terluka mencapai ratusan ribu, hampir tiga juta bangunan rumah, masjid, sekolah dan toko hancur, serta jutaan rakyat Suriah yang tidak berdaya mengungsi. Bahkan, semua ini terjadi dengan didengar dan dilihat langsung oleh seluruh dunia, sampai-sampai kebrutalan rezim penguasa di Suriah mencapai tingkat kebrutalam yang belum pernah diketahui dalam sejarah modern sebelumnya. Namun semua ini tidak dirasakan oleh para penguasa pengkhianat di negeri-negeri kaum Muslim, terutama rezim keluarga Saud di tanah Hijaz yang suci.
Bahkan lebih dari semua itu, aktivitas rezim Saudi dengan memanfaatkan media yang didanainya untuk merekrut beberapa pemimpin politik dan militer yang membelot, dan mendukungannya dengan memberinya uang politik najis, syaratnya mereka harus mengadopsi proyek negara sipil sekularis, sebaliknya membuang jauh-jauh proyek Islam yang mengarah pada perubahan sebenarnya.
Lalu, di mana pesawat-pesawat tempur kalian dalam melawan tentara penjahat Basyar, wahai keluarga Saud, dan di manakah wujud kewajiban seorang Muslim menolong saudaranya sesaman Muslim? Ataukah pesawat-pesawat Anda yang telah dibeli dari Amerika Serikat dan Inggris dalam transaksi yang mencurigakan dan menguras miliaran dolar harta umat itu mensyaratkan agar pesawat-pesawat tersebut hanya digunakan untuk membunuh kaum Muslim dari anak-anak umat Islam saja.
Tidak ada keraguan bahwa Amerika bekerja dengan sekuat tenaga untuk memperluas pengaruh politiknya di Yaman, terutama setelah lengsernya Shaleh. Namun, Amerika tidak berhasil dalam memperluas pengaruh imperialismenya, jika tidak ada kolusi pengkhianat dari para penguasa kaum Muslim. Dengan demikian, yang harus dan yang diperlukan dari rakyat Yaman, khususnya mereka yang memiliki kekuatan, adalah mengakhirir dan menghabisi para pemimpin rezim penguasa yang bersama-sama Shaleh berada dalam peliharaan Barat, serta mencabutnya dari akarnya, bukan melakukan tambal sulam yang tidak akan berguna sama sekali.
Dalam hal ini, satu-satunya solusi yang bisa menyelamatkan Yaman dari bertahan di antara dua jepitan imperialis—Inggris dan Amerika Serikat—adalah membebaskan secara total dari dominasi imperialis, dan dari belenggu Barat, kemudian mengembalikan kekuasaan Islam ke tanah Yaman, agar Yaman kembali bahagia dengan kekuasaan Islam yang agung dan tiada duanya. [Abu Basil].
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 9/1/2013.