HTI-Press. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) akan bersikap netral pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 mendatang. Selain itu HTI juga tidak akan melakukan afiliasi dengan partai lain pada Pilpres 2009.
“Namun kita tetap mengimbau kepada seluruh massa HTI untuk memberikan suaranya,” kata Juru bicara HTI Muhammad Ismail usai acara silaturahmi HTI di Balikpapan, Sabtu (25/10).
Hal ini dilakukan karena menurut HTI, saat ini belum ada figur pemimpin bangsa yang dapat memimpin bangsa ini, selain itu presiden yang ada selama ini belum ada yang mampu mengubah kondisi masyarakat ke arah yang lebih baik.
Menurutnya, HTI hanya terus menyuarakan dan mengajak semua umat khususnya umat Muslim untuk memilih khilafah dan partai yang dapat menegakkan syariat Islam. Salah satu konsep khilafah Hizbut Tahir yaitu pemerintahan berdasarkan pada hukum syariah Islam dan dijalankan melalui kepemimpinan yang dipilih seluruh umat Islam.
Khilafah adalah sistem pemerintahan keduniaan membumi yang menjamin perlindungan seluruh masyarakat berdasar hukum publik Islam dan memberikan kebebasan kepada komunitas berbasis agama di bidang keagamaan.
“Hal ini sebagai solusi dalam memecahkan permasalahan bangsa yang kian kompleks,” tandasnya.
Apalagi saat ini Indonesia dilanda krisis global yang akan berdampak pada sosial ekonomi masyarakat. “Partai yang baik adalah partai yang berasaskan Islam yang akan memperjuangkan khilafah dan syariat Islam, selain itu mempunyai perilaku yang baik,” ujarnya.
Ditambahkan pula oleh Ismail bahwa HTI juga menolak presiden yang berasal dari kalangan perempuan, karena mengenai pemimpin sudah diatur dalam Islam. (ANT)
Tribun Kaltim, 26/10/08
Ya… harus netralah….
Hizbut Tahrir ‘kan partai politik yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali menggunakan Islam untuk kehidupan Individu, bermasyarakat dan bernegara. Bukan mengajak kepada organisasinya atau kelompoknya apalagi menganjurkan agar masyarakat terkotak-kotak seperti sekarang, tidak.
Justru HT ingin mempersatukan umat dalam naungan “KHILAFAH ROSYIDA” seperti yang telah dijanjikan.