Perayaan maupun penawaran paket promo terkait Hari Valentine atau hari kasih sayang yang jatuh pada Kamis (14/2/13), mendapat kritik dari kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Balikpapan.
Sekitar pukul 5 sore, Kamis (14/4), ratusan massa HTI Balikpapan menggelar aksi damai dengan membentangkan spanduk dan membagi-bagi selebaran di tiga titik keramaian kota. Di simpang Plaza Balikpapan, simpang Rapak Plaza dan depan Hotel Aston Balikpapan.
Selebaran berisi kecaman bagi warga muslim yang ikut merayakan hari valentine itu dibagikan pada para pengguna jalan, baik mereka yang berkendara maupun yang berjalan kaki.
Dwi Nugroho, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi tolak valentine day di Balikpapan mengatakan melalui aksi kali ini, pihaknya mengimbau agar warga Kota Balikpapan tidak meramaikan hari valentine. Karena perayaan valentine sesungguhnya lahir dari pandangan hidup kufur dimana orang beriman sudah semestinya menjauhinya.
“Kami meminta pemerintah kota Balikpapan tidak mengijinkan kegiatan-kegiatan maksiat berkedok valentine. Semisal acara yang menawarkan minuman keras maupun memberi hadiah menginap. Karena bisa jadi mereka yang menginap bukan pasangan suami istri,” ungkap Dwi.
Tak hanya itu, dalam orasinya, HTI Balikpapan meminta agar aparat merazia hotel berbintang maupun kelas melati di malam valentine. Untuk menjamin bahwa pasangan yang menginap adalah pasangan yang telah sah menikah. (tribunnews.com, 14/2)
Sesungguhnya haruslah (pastilah) malu, kalau dikatakan yg merayakan valentine adalah tidak tahu (bodoh)… Ataukah di negeri ini orang orang yg tidak punya malu akan difasilitasi dan didukung ..?
Kapankah anda sekalian hai manusia akan membangun negeri ini dengan landasan aqidah Islam yang selanjutnya di-guide dengan syariah nya ? Ataukah negeri ini dibuat runtuh oleh anda sekalian hai manusia ….