HRW: Serangan Rudal Rezim Suriah Membunuh Sedikitnya 141 Orang di Aleppo

Setidaknya 141 orang, setengahnya adalah anak-anak, tewas ketika militer Suriah menembakkan setidaknya empat rudal ke provinsi Aleppo di utara pada pekan lalu, Human Rights Watch (HRW) mengatakan.

Kelompok HAM itu mengatakan serangan itu menghantam daerah pemukiman dan merupakan sebuah “eskalasi serangan yang melanggar hukum terhadap penduduk sipil Suriah”. Pernyataan kelompok HAM yang berbasis di AS itu menyusul kunjungannya ke wilayah itu oleh salah satu penelitinya.

Aleppo, kota terbesar Suriah, telah menjadi ajang beberapa pertempuran terhebat dari perang antara rezim Assad dan pasukan oposisi.

Pejuang Suriah  merebut beberapa wilayah dalam serangan pada bulan Juli, namun pemerintah masih mengendalikan sebagian kabupaten dan pertempuran telah menjadi kebuntuan, dimana pertempuran jalanan telah menghancurkan sebagian besar kota dan memaksa ribuan warga untuk mengungsi.

Seorang peneliti HRW yang mengunjungi Aleppo pekan lalu untuk memeriksa tempat yang menjadi target, dan mengatakan lebih 20 bangunan hancur di setiap wilayah yang terkena rudal. Tidak ada tanda-tanda sasaran militer di daerah pemukiman, yang terletak di bagian yang dikuasai pemberontak di wilayah kota dan daerah pedesaan di bagian utara, kata peneliti Ole Solvang.

Human Rights Watch mengatakan 71 anak-anak ada diantara 141 orang yang telah tewas dalam empat serangan rudal pada tiga wilayah yang dikuasai oposisi di timur Aleppo – Jabal Badro, Tariq al-Bab al-Ard dan Hamra – dan satu wilayah di utara kota – Tel Rifat.

“Tingkat kerusakan dari suatu serangan tunggal, tidak adanya pesawat [militer] di wilayah itu pada saat itu, dan laporan rudal balistik yang diluncurkan dari satu pangkalan militer dekat Damaskus menunjukkan bahwa pasukan pemerintah menyerang daerah-daerah itu dengan rudal balistik, “katanya.

Para aktivis anti-rezim Suriah pertama kali yang melaporkan serangan itu pekan lalu, mengatakan serangan rudal darat-ke-darat, yang menewaskan puluhan orang. Laporan itu tidak dapat secara independen dikonfirmasi karena pemerintah Suriah sangat membatasi akses ke media.

Human Rights Watch mengatakan mereka sedang menyusun daftar orang-orang yang terbunuh  dalam serangan rudal itu dari catatan di tempat pemakaman, wawancara dengan kerabat dan tetangga, dan informasi dari Aleppo Media Centre dan Pusat Dokumentasi Pelanggaran, yang merupakan jaringan aktivis lokal.

Para pejuang Suriah mengontrol sebagian besar wilayah di utara-timur Suriah. Dalam beberapa pekan terakhir rezim Presiden Bashar al-Assad telah kehilangan kontrol atas beberapa wilayah, termasuk infrastruktur utama, termasuk bendungan, ladang minyak utama dan dua pangkalan militer di jalan yang menghubungkan Aleppo dengan bandara ke wilayah timur.

 

Fokus utama pejuang di wilayah Aleppo adalah menguasai bandar udara internasional di kota itu, yang telah diserang oleh para pejuang oposisi selama berminggu-minggu.
Kekuatan oposisi juga telah memukul jantung ibukota Suriah, Damaskus, sesekali dengan mortir atau pemboman.

Para pejabat AS dan NATO sebelumnya mengatakan bahwa Suriah memiliki kemampuan rudal balistik yang signifikan dan diyakini memiliki ratusan rudal dengan jangkauan sekitar 440 mil (700 km) yang dapat menghantam sasaran sejauh wilayah Turki, yang merupakan negara anggota NATO dan salah satu kritikus paling keras dari rezim Assad.

Dalam beberapa pekan terakhir NATO telah mengerahkan sistem rudal Patriot di sepanjang perbatasan Turki dengan Suriah.

Serangan rudal telah membuat marah para pemimpin oposisi di pengasingan yang telah menuduh pendukung Barat tidak peduli terhadap penderitaan rakyat Suriah. (rz/Sumber : www.guardian.co.uk; 27/2)

 

One comment

  1. .ya allah percptkan dan lncrkan langkah kami menuju negara khalifah islamiyah
    .amin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*