Sebagaimana diberitakan oleh bbc.co.uk, beberapa orang telah terluka di ibukota Sri Lanka, Kolombo, ketika biksu Buddha memimpin ratusan orang untuk menyerang sebuah gudang busana Muslim.
Dalam film tampak para biksu Budha melemparkan batu ke pusat penyimpanan garmen Mode yang terkenal di pinggiran ibukota pada Kamis malam.
Polisi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pasukan telah dikerahkan untuk menjaga wilayah tersebut.
Serangan itu dilakukan saat kelompok-kelompok garis keras Budha meningkatkan kampanyenya dalam melawan gaya hidup umat Islam.
Perkembangan ini muncul empat tahun setelah tentara di negara dengan mayoritas beragama Budha Sinhala itu mengalahkan kelompok separatis Tamil.
Selama perang saudara di Sri Lanka, kaum Muslim – yang merupakan minoritas berbahasa amil yakni sekitar 9% dari penduduk – mengambil sikap moderat, namun sekarang banyak yang takut bahwa mayoritas etnis berhalauan garis keras akan menjadikan mereka sebagai target serangan.
Wartawan BBC, Charles Haviland, di Kolombo mengatakan para biksu memimpin kerumunan orang yang cepat bertambah menjadi sekitar 500 orang, sambil berteriak-teriak menghina pemilik toko yang muslim dan mengepung para wartawan yang berusaha meliput peristiwa itu.
Lima atau enam orang terluka, termasuk seorang juru kamera yang membutuhkan jahitan.
Saksi mata mengatakan polisi berdiam diri sambil menyaksikan peristiwa itu meskipun setelah kekerasan itu berkembang mereka bisa mengendalikannya.
“Kami telah mengerahkan unit STR tambahan (Unit Komando Khusus) dan polisi untuk menjaga daerah tersebut,” kata juru bicara polisi Buddhika Siriwardena kepada kantor berita AFP.
Kelompok garis keras Budha yang dipimpin oleh para biksu itu juga mengedarkan pesan singkat SMS pada pekan ini yang mendesak masyarakat untuk memboikot toko-toko Muslim menjelang Festival Tahun Baru Sri Lanka.
Setelah beberapa kelompok Muslim menyerukan pemogokan sebagai protes terhadap kampanye yang dilakukan Buddha terhadap gaya hidup mereka, termasuk penentangan terhadap makanan halal, sebuah partai garis keras Buddha dalam koalisi pemerintahan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan: “Budha Sinhala harus bertekad untuk memberikan ekstremis Muslim suatu pelajaran yang mereka tidak akan pernah lupa “.
Serangan itu terjadi sehari setelah polisi membentuk saluran hot-line untuk mengatasi keluhan tentang siapapun yang “menghasut kebencian agama atau ras”. (rz)