Demokrasi; Gagal, Mahal, dan Kufur!

HTI Press, Rancaekek. Bila ditanyakan tentang Istilah yang paling Populer dalam dunia Politik di lingkungan Kaum Muslim saat ini, maka jawabannya adalah ‘Demokrasi’. Istilah tersebut sangat familiar, bahkan diagungkan oleh sebagian pihak sebagai sistem Politik yang paling baik untuk mengatur urusan umat manusia.

Namun, anggapan tersebut justru dibantah total dalam acara Daurah Dirasah Islamiyyah edisi Pertama yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPC Rancekek Timur, yang bertempat di Mesjid Al Muhajirin, Blok 4, Bumi Rancaekek Kencana, Kab.Bandung, Pada Jumat (29/3). Acara yang mengangkat tema ‘Demokrasi Gagal, Mahal, dan Kufur’ tersebut menghadirkan Ust. Agus Suryana dari DPD I HTI Jawa Barat sebagai Pembicara.

Di hadapan lebih dari seratus peserta, ia memberikan tiga kata kunci yang menunjukkan bahwa Demokrasi itu bukan sistem yang baik. “Demokrasi itu hanya manis teorinya. Tapi pada Faktanya justru; Gagal, Mahal, dan Kufur ”,

Dikatakan gagal, karena menurutnya, Demokrasi tak mampu mewujudkan cita citanya sendiri, yakni membahagiakan dan menyejahterakan umat manusia dengan cara mengakomodir seluruh kepentingannya.“Tidak mungkin kepentingan seluruh manusia dengan beragam persepsinya bisa terakomodir . Faktanya kini, Demokrasi-pun hanya mengakomodir kepentingan segelintir wakil rakyat saja yang justru sikapnya tak berpihak pada kepentingan mayoritas rakyat”

Selain itu, dapat pula dikatakan mahal, karena biaya untuk melangsungkan proses Demokrasi sangatlah tinggi, tak sebanding dengan hasilnya. “Untuk menyelenggarakan pilkada saja, rata rata biayanya 1 triliun. Sedangkan untuk menjadi caleg atau pemimpin, biaya yang dibutuhkan bisa mencapai puluhan milyar.”

Biaya yang mahal inilah yang menurutnya mengakibatkan rakyat terus tertindas. “Itu karena, biaya mahal yang dikeluarkan para calon pemimpin didapat dari para Kapitalis yang rakus. Sehingga, ketika naik ke tampuk kekuasaan, mereka akhirnya mengabdi pada kepentingan Kapitalis, bukan pada rakyat. Rakyat hanya dipinjam suaranya”

Sedangkan dikatakan kufur, karena asas Demokrasi jelas bertentangan dengan Islam. “Asas Demokrasi yang merupakan kedaulatan di tangan Rakyat, telah membuat hilangnya peran Allah dalam mengatur kehidupan manusia. Padahal keputusan membuat hukum itu hanya milik Allah” ujarnya.

Khilafah, Solusi Ideal

Untuk menjadikan kehidupan umat manusia lebih baik, Agus menuturkan, manusia harus meninggalkan Demokrasi dan kembali pada Islam. “Yang paling  mengetahui apa yang paling baik bagi manusia, tentu Penciptanya, Allah SWT. Al Qur’an dan Sunnah sejatinya adalah pedoman untuk membuat kehidupan manusia menjadi bahagia dan sejahtera”

Dan penerapan seluruh kandungan Al Qur’an dan Sunnah , menurutnya, hanya bisa diterapkan melalui penegakan Khilafah.”Seluruh aturan Islam hanya bisa diterapkan dengan cara menegakkan Negara Khilafah. Karena hukum Islam ada yang diwajibkan pada individu, kelompok dan ada juga yang hanya bisa dilakukan Negara”

Untuk itu, ia menyerukan pada peserta agar turut berjuang menegakkan Khilafah. “Menegakkan Khilafah bukan hanya kewajiban Hizbut Tahrir saja. Tapi kewajiban kaum Muslimin, dan untuk kepentingan seluruh kaum Muslimin”ujarnya. []FA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*