HTI Press, Purbalingga. Apa konsekuensi jika hidup tanpa Khilafah? Di antara konsekuensi itu adalah kita bisa mati jahiliyah (mati dalam keadaan dosa besar), dikarenakan tidak ada ba’iat kepada Khalifah, karenanya mari berjuang menegakkan khilafah bersama Hizbut Tahrir jika tidak ingin mati jahiliyah. Demikain disampaikan Ustad tegas Amin RH dalam Workshop HTI di Purbalingga dan Banjarnegara, Sabtu dan Ahad, (16-17/3).
Acara yang bertempat di Kantor HTI tersebut mengambil tema “Demokrasi vs Khilafah, dan hadir sebagai narasumber DPP Hizbut Tahrir Indonesia Ustadz Adam Romulo dan ustadz Amin RH mewakili DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Kabupaten Purbalingga. Peserta yang hadir dari kalangan para ulama, asatidz dan juga para asatidzah dan mubaligoh.
Sementara di Banjarnegara acara tersebut bertempat di aula Balai Desa Danaraja, dan hadir sebagai narasumber DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Kab. Purbalingga Ustadz Amin RH dan ustadz Abu Azzam mewakili DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Kabupaten Banjarnegara.
Pada kajian workshop di dua kabupaten ini dibahas oleh narasumber pertama tentang apa sebenarnya demokrasi dan penerapannya serta akibat dari penerapannya tersebut dan bagaimana seharusnya umat Islam mengambil Islam secara Kaffah sehingga kehidupan mereka diatur oleh aturan dan hukum Sang Pencipta Manusia yaitu Allah SWT, bukan diatur oleh hukum buatan manusia seperti dalam negara demokrasi. Walhasil bahwa Demokrasi sistem rusak dan kufur dan Khilafah Islamiyyah solusinya.
Sementara narasumber kedua ustdz Amin RH menyampaikan dari aspek nash syar’I tentang kewajiban menegakkan Khilafah dan menerapkan syari’at Islam, “bahwa Khilafah adalah ajaran Islam yang asli dan khilafah memiliki 4 pilar : Kedaulatan di tangan syariat, kekuasaan di tangan umat, umat wajib mengangkat satu orang khalifah dan tabanni hukum hanya wewenang khalifah”.
Apa konsekuensi jika hidup tanpa Khilafah. Di antara konsekuensi itu adalah kita bisa mati jahiliyah (mati dalam keadaan dosa besar) tegas ustdz Amin RH, dikarenakan tidak ada ba’iat kepada Khalifah, karenanya mari berjuang menegakkan khilafah bersama Hizbut Tahrir jika tidak ingin mati jahiliyah. Pada kesempatan acara tersebut, para peserta juga diberikan kesempatan bertanya kepada para narsumber.
Sebelum akhir acara, panitia memutar klip film Muktamar Khilafah untuk semakin membangkitkan gelora perjuangan. Disusul kemudian oleh pembicara menyampaikan selling on the stage kepada peserta, dengan mengajak para peserta untuk berkontribusi dalam perjuangan menegakkan Khilafah dengan menghadiri Muktamar Khilafah 1434 H. alhamdulilah… dari ajakan ini ada beberapa orang yang langsung mengisi formulir kesiapan ikut muktamar Khilafah. (Humas HTI Purbalingga)