Dari sisi akidah maupun syariah, banyak alasan yang dapat dikemukakan ulama untuk menolak Rancangan Undang-Undang tentang Organisasi Kemasyarakatan (RUU Ormas), namun menurut KH Shoffar Mawardi, yang paling utama adalah pemaksaan pencantuman Pancasila sebagai asas setiap Ormas.
Pimpinan Ma’had Darul Muwahhid Jakarta Barat tersebut menyatakan hal itu di depan sekitar 200 aktivis Hizbut Tahrir Indonesia yang tengah mengadakan aksi Tolak RUU Ormas, Jum’at (5/4) di depan Gedung DPR RI, Jakarta.
Menurutnya, umat Islam punya satu keyakinan, bahwa perjuangan tegaknya Islam itu baru akan berhasil, atau akan menang kalau ditolong Allah. “Untuk ditolong Allah syaratnya apa? Segala sesuatu yang kita pikirkan, segala sesuatu yang kita amalkan, orientasinya harus diniatkan ibadah kepada Allah dan perjuangan membela agamanya,” ungkapnya.
Kemudian, bila umat Islam yang berjuang melalui Ormas Islam dipaksa untuk menyebut-nyebut yang lain selain Allah, selain daripada Islam, selain dari perjuangan membela agamanya, itu yang dikhawatirkan ulama. Sehingga para ulama yang tergabung dalam Forum Silaturahim Ulama Ahlus Sunah wal Jamaah (FSU Aswaja) pada Rabu (27/3) menyambangi Pansus RUU Ormas.
“Saya sampaikan ketika bersama para kyai ke Pansus RUU Ormas ini, ada sebagian dari para kyai yang kuatir kalau kita menyebut selain Allah, jatuh kepada musyrik!” tegasnya.
Karena, lanjut Shoffar, kaum Muslim tidak hanya diperintahkan na’budullah, mengabdi kepada Allah, tetapi juga diperintahkan wala yusriku bi sai’an, jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun. “Tidak hanya Pancasila, apa pun selain Allah, yang menjadi penggerak amaliyah kita!” tegasnya.
Ia pun menyatakan kalau Pancasila sebagai nilai-nilai bangsa, silakan diamalkan dengan berlomba-lomba taat kepada Allah SWT; berlomba-lomba menjadi manusia yang mempunyai sifat prikemanusiaan; berlomba-lomba bersatu; berlomba-lomba bermusyawarah; berlomba-lomba mempunyai sifat sosial.
“Tetapi masalah menulis, menyebut Pancasila sebagai asas, itu yang menjadi permasalahan. Oleh karena itu lah pihak terkait jangan lagi umat Islam dipaksa-paksa untuk syirik kepada Allah SWT!” pekiknya dengan lantang. Kemudian disambut takbir peserta aksi yang berpeluh tersengat teriknya matahari. (Mediaumat.com, 6/4)