Pada hari Senin (1/4), situs “Alummah” melaporkan dengan mengutip dari surat kabar berbahasa Ibrani, Yediot Aharonot bahwa Tel Aviv sedang dalam proses membuka kedutaan besar di Sanaa, dengan pengawasan Yordania, dimana Tel Aviv percaya bahwa Yordania sebagai sekutu strategisnya akan membantu untuk membuka kedutaan di beberapa negara Arab. Surat kabar itu juga melaporkan bahwa diplomat Yahudi yang akan menduduki jabatan sebagai duta besar akan mengunjungi Yaman setelah mendapat persetujuan dari pemerintah Yaman yang memberinya izin untuk memasuki wilayah Yaman.
Sumber-sumber diplomatik itu mengatakan kepada surat kabar bahwa tengah berlangsung pertemuan yang diadakan oleh sejumlah orang Yahudi Yaman yang dipimpin oleh Rabbi Yahya Yousef pemimpin komunitas Yahudi di Yaman, dengan beberapa pejabat di pemerintah Yaman. Juga ia akan bertemu dengan Presiden Yaman Abdu Rabbih Manshur Hadi. Dalam hal ini, meski Hadi menolak untuk membuka kedutaan, namun ia akan membuka kantor diplomatik untuk mewakili anggota komunitas Yahudi di kedutaan besar AS di Sanaa.
*** *** ***
Semua tahu bahwa Yaman saat ini berada di bawah pengawasan Barat melalui apa yang disebut dengan “Inisiatif Teluk”, yang pelaksanaannya mendapatkan pengawasan langsung dari PBB. Sehingga Eropa dan Amerika benar-benar mendapat sejumlah keuntungan politik, ekonomi dan bahkan militer di Yaman, sesuai inisiatif tersebut, dan mungkin juga untuk membuka kedutaan bagi entitas penjajah Yahudi di tanah Palestina yang diberkati, dan tempat Isra’nya Nabi Muhammad Saw, dimana hal ini merupakan salah satu keuntungan politik bagi Barat untuk lebih menghinakan dan menundukkan umat Islam, serta untuk mengakui entitas Yahudi sebagai badan yang wajar dan alami di tengah umat Islam. Untuk itu, kami memperingatkan saudara-saudara kami di Yaman, terutama mereka yang mukhlis untuk membatalkan proyek ini dan melawannya. Sebab hukum syara’ terkait entitas Yahudi tidak hanya mengharamkan bekerja sama dengannya, namun juga harus memberantas hingga akarnya, serta menyelamatkan umat dari keberadaannya dan membebaskan kiblat yang pertama dari pengaruhnya. Oleh karena itu, wajib bagi mereka yang beriman dan berilmu untuk tidak membiarkan kaum kafir penjajah apapun namanya mendominasi mereka dan mendiktekan proyek-proyeknya, karena hal itu akan menyebabkan murka Allah SWT. Ingat Allah SWT berfirman: “Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.” (TQS. An-Nisâ’ [4] : 141).
Dr. Abdullah Badzib – Negeri Yaman
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 5/4/2013.
Seburuk apapun upaya mereka menguasai negeri2 Muslim, Allah pasti akan menundukkan mereka seiring waktu kembali berjayanya Khilafah di muka bumi ini. Allahu Akbar!