Lebih dari seribu massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur gelar unjuk rasa menolak Rancangan Undang-undang Ormas. Unjuk rasa, digelar dengan melakukan aksi long march, dari depan Gedung Negara Grahadi Jl. Gubernur Suryo memutar ke Bambu Runcing, lantas ke Patung Kerapan Sapi, Jl Basuki Rahmat, dan kembali ke Grahadi.
Umar Syahid, koordinator aksi mengatakan, RUU ini penuh dengan arogansi dan hanya akan mengebiri keberadaan ormas yang ada di Indonesia. “Masih berupa RUU saja telah menunjukkan arogansi dan represinya, apalagi kalau nanti jadi disahkan,” kata Umar, di sela-sela unjuk rasa, Minggu (7/4/2013).
Menurut Umar, salahsatu arogansi dari RUU ini diantaranya adalah ancaman untuk pembekuan bagi ormas yang secara terang-terangan menolak azas Pancasila.
Karenanya, HTI menilai, RUU kali ini sangat diskriminatif dan Islamo phobia. “Ini sangat bahaya jika dibiarkan karena ormas akan diatur secara ketat, dan akan membungkam sikap kritis ormas,” ujarnya.
RUU ini, kata dia, setidaknya telah meresahkan seluruh ormas Islam yang ada di Indonesia. Karenanya, HTI mengajak seluruh komponen masyarakat khususnya umat Islam untuk ikut bersama-sama menentang keberadaan RUU ini.
Sementara itu, meski diikuti lebih dari seribu massa, namun unjuk rasa kali ini tampak teratur. Massa HTI menggelar long march, dengan berjajar tiga sampai empat baris sehingga tak sampai menggangu pengguna jalan lainnya.
Massa juga menggelar orasi secara bergantian. Dan seperti biasanya, aksi HTI kali ini juga diikuti oleh para ibu-ibu beserta anak-anak mereka. (suarasurabaya.net, 7/4)