HTI Press, Semarang. Islamlah jawaban dari keseluruhan persoalan dunia. Islam yang dapat membuat harmoni alam ini. Untuk itu perlu diwujudkan dalam tatanan kehidupan yang melembaga berupa sistem Khilafah. Demikian terkuat dari forum Muslim Intellectual Circle, yang diselenggarakan Lajnah Khusus Intelektual Hizbut Tahrir Indonesia DPD I Jawa Tengah, di Semarang (13/4).
Forum yang diselenggarakan di gedung yayasan Walisongo ini dihadiri oleh para pakar dan intelektual muslim, yang sebagian besar adalah para pengajar di Perguruan tinggi negeri maupun swasta di Semarang. Drs KH Ahmad, Mantan Wakil Gubernur Jateng, juga mantan Bupati Magelang, sebagai tuan rumah menyampaikan bahwa acara ini diharapkan dapat menjadikan umat islam berpikiran sama, prihatin dengan kondisi umat. Acara ini, yang dihadiri para intelektual, diharapkan menjadi sumbangan terhadap solusi yang dihadapi umat. Demikian juga Dr. dr. Rofiq Anwar, menyampaikan perihal Islam sebagai jawaban atas keseluruhan persoalan umat.
Acara yang dimoderatori intelektual senior Dr. Ir. Edi Sutanto ini, menghadirkan pembicara tunggal yaitu Dwi Condro triono, PhD, sebagai pakar ekonomi syariah. Dwi Condro menyampaikan bahwa kesalahan pelajaran ekonomi saat ini langsung mempelajari perihal ekonomi, bukan sistem ekonomi terlebih dahulu yang justru melahirkan ekonomi.
Selanjutnya Dwi Condro membandingkan sistem ekonomi kapitalisme , sistem ekonomi sosialisme dan sistem ekonomi Islam. Dimana sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme sebenarnya sudah cacat sejak dilahirkan. Sistem ekonomi kapitalis selalu mendatangkan krisis yang berkesinambungan.
Sedangkan sistem ekonomi Islam mengenal kepemilikan dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu kepemilikan individu, kepemilikan umum dan kepemilikan negara. Metode ini menjamin ketersediaan barang dan jasa secara murah dan terjangkau. Akan tetapi system ekonomi Islam hanya dilaksanakan oleh lembaga yang dikenal dengan Khilafah. Oleh karenanya kewajiban mengembalikan dan menegakkan khilafah adalah sesuatu yang di sampaing menjadi kewajiban juga akan mendatangkan keadilan dan kesejahteraan yang sebenarnya.[] Brojo/I’lamy Semarang