Para Penguasa Mesir, Pemerintahan dan Oposisi Sangat Besar Pelayanannya Terhadap Entitas Yahudi

Surat kabar “Almasry Alyoum” pada tanggal 18 April 2013 mempublikasikan berita yang mengatakan: “Tentara (Israel) menegaskan bahwa Mesir telah mengirim peringatan sebelum serangan roket yang diderita oleh kota Eilat sebelumnya. Dan dengan peringatan ini, tentara (Israel) segera menyebarkan baterai dari sistem Iron Dome anti-rudal melalui Eilat. Tentara Israel menegaskan bahwa mereka senang bekerjasama dengan tentara Mesir.

Duta Besar Umar Amer, juru bicara kepresidenan, dalam konferensi pers yang diadakan di Istana al-Ittihad, bahwa kerjasama keamanan antara Mesir dan Israel di perbatasan “masih dan terus berlangsung, dan itu merupakan sesuatu yang biasa bukan hal baru”. Ia menambahkan: “Mesir tidak mendukung serangan apapun terhadap negara manapun, atau yang mengancam keselamatan negara manapun, sama saja apakah negara itu memiliki perbatasan dengan Mesir, atau yang lainnya. Dan ini adalah prinsip pemerintah Mesir terhadap kebijakan luar negeri, dan harus mempertimbangkan sampai persoalannya menjadi benar-benar jelas.” (http://www.almasryalyoum.com/node/1660266).

Pada saat kepemimpinan Mesir yang baru dan oposisinya menyibukkan rakyat Mesir dengan isu-isu seperti mengadili Mubarak, membersihkan kasus-kasus peradilan dan korupsi, dan mengadili beberapa simbol dari rezim sebelumnya, atau bagi mereka yang bertanggung jawab atas peristiwa setelah revolusi, mereka justru melakukan dosa mematikan, serta melakukan puncak kehinaan politik, moral dan isu-isu berat Islam lainnya, seperti isu kerjasama Mesir dan jatuhnya dalam pelukan Amerika dan Barat, juga lembaga-lembaganya seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional, serta persoalan konstitusi dan pemerintahan Islam berdasarkan syariah, juga persoalan hubungan Mesir dengan entitas bejat, Yahudi, maka isu-isu tersebut masih jauh dari pembahasan dan kontroversi, kecuali terkadang dan dalam batas-batas yang tidak menyentuh substansinya atau pondasi utamanya. Sehingga semua ini menegaskan adanya konspirasi kekuatan politik antara pemerintah dan oposisi terhadap rakyat Mesir, serta jatuhnya kekuatan-kekuatan itu dalam pelukan Barat dan musuh-musuh umat.

Rakyat Mesir adalah di antara bangsa di bumi yang paling benci terhadap negara Yahudi. Mereka adalah bangsa yang paling melindungi rakyat Palestina dan Masjid Al-Aqsa yang diberkati. Mereka yang sering dan berulang kali dalam demonstrasi mereka, terutama mereka yang menyerbu kedutaan “Israel” di Kairo, menyatakan keinginan mereka untuk membersihkan Palestina dari kotoran dan kekejian Yahudi, dan mereka terus melakukan itu sekalipun dengan dada telanjang (tanpa senjata) demi membebaskan Palestina. Bagaimana tidak, rakyat Mesir bangga dengan Tuhan mereka dan Islam yang mereka yakini, sehingga rakyat Mesir menempatkan Palestina di dalam hati mereka karena adanya ikatan akidah dengan mereka. Dan mereka selalu menyebut setiap yang bekerja sama dengan entitas Yahudi dengan sebutan pengkhianat dan antek.

Di sisi lain, kita melihat bagaimana pemerintah, pemimpin Mesir dan pimpinan tentara bersepakat dengan oposisi melakukan KTT pelacuran dan pelecehan politik dengan pemeliharaan mereka terhadap keamanan entitas Yahudi dan kebanggaan mereka atas hal itu, melalui koordinasi keamanan dengan pendudukan dan pelestarian perjanjian Camp David yang sarat pengkhianatan, serta mempersulit dan menindak kelompok-kelompok pejuang di Sinai, juga menghancurkan terowongan di perbatasan. Sehingga kehinaan tampak jelas dalam kepemimpinan militer dan pemerintah Mesir, serta presiden (yang berasal dari gerakan Islam), dimana mereka begitu bangga mendeklarasikan semua itu bahkan melebihi yang semestinya, hingga mereka menjadi seperti Mahmud Abbas, Presiden Otoritas Palestina yang menganggap keamanan negara Yahudi sebagai keamanannya!

Dan yang terus selalu diwaspadai oleh rakyat Mesir adalah intrik dan konspirasi yang sedang direncanakan terhadap mereka oleh pemerintah dan oposisi, yang akan terus menjauhkan Mesir dari industri atau iring-iringan revolusi umat untuk mengembalikan kemuliaan dan kehormatannya, yang sedang dilecehkan dan diinjak-injak oleh para penguasa karena untuk menghormati tuan mereka di Barat. Untuk itu, bangkitlah wahai rakyat Mesir, semoga kalian berhasil mengembalikan sejarah yang mulia bersama dengan saudara-saudara kalian para pahlawan di Syam, yang tengah mendominasi peperangan yang mengagumkan. Dimana Mesir membantu peperangan di Syam, seperti sebelumnya untuk memasuki peperangan baru di bawah komando Khalifah menuju pintu gerbang kemuliaan dan kekuasaan di bumi, insya Allah [Ir Bahir Shalih, Anggota Media Informasi Hizbut Tahrir di Palestina].

(mb/Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 21/4/2013)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*