Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
JAKARTA – Kehidupan masyarakat miskin di Indonesia dinilai sangat miris. Sebenarnya, bagaimana sih kehidupan masyarakat miskin di Indonesia?
Kepala Usaha Kecil Mikro (UKM) Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Hilda Fachriza, SE, MM menjelaskan, jika melakukan perhitungan sederhana, orang miskin Indonesia secara rata hidup dengan Rp7.700 per orang per hari.
“Itu sudah mencakup segala kebutuhan makanan dan nonmakanan seperti transportasi, pakaian, kesehatan, dan pendidikan. Jadi lupakan susu untuk anak, lupakan pula vitamin, makanan bergizi, buku bacaan, atau tak jarang pula, kita harus melupakan cita-cita si anak yang sesungguhnya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, namun harus pupus karena orangtua mereka tidak memiliki tabungan yang cukup,” ucapnya, di Jakarta, Rabu (1/5/2013). (okezone.com 01/05/2013)
*********
Lagi, sebuah PARADOKS menggelikan terjadi di negeri yang berbangga akan demokrasinya! setelah baru saja 22 April lalu SBY menerima gelar honoris causa dari Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Singapura dalam bidang PELAYANAN PUBLIK!.
PERTANYAANNYA : Pelayanan publik yang bagaimana yang dianggap sukses oleh Singapura? PUBLIK siapa yang DILAYANI SBY? PUBLIK 50 juta rakyat miskin atau PUBLIK para pemilik kuasa modal?
selama negeri ini berpaling dari sistem Islam dan mempertahankan sistem kapitalis, liberalis dan sekuler serta demokrasi, maka selama itu pula kemiskinan terus terjadi, karena hanya sistem islam yang mampu mensejahterakan rakyat.
Indonesia memang negara pengekor top markotop…tdk punya ideologi pi berlagak idiologis…krn lagaknya yang sok idiologis inilah menjadikan negara kaya ini kuburan utk rakyatnya yang mati kelaparan….