Sekitar 5.000 massa Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kaltim memenuhi Stadion Segiri Samarinda. Mereka menghadiri Muktamar Khilafah HTI 2013, yang berlangsung Minggu (12/5), sejak pukul 08.00- 12.00 Wita. Lautan pakaian putih-putih terlihat di seluruh penjuru stadion.
Ketua HTI Samarinda Hamdani Abu Ridho, mengatakan, ribuan orang itu datang dari berbagai kota di Kaltim. Selain dihadiri petinggi HTI, acara ini juga dihadiri sejumlah politisi.
Ia menjelaskan, muktamar khilafah yang diselenggarakan tahun ini tujuannya sebagai pertemuan akbar para pejuang dan pendukung-pendukung khilafah untuk bersama sama meneguhkan semangat, tekad dan komitmen perjuangan.
Selain itu, muktamar untuk mensinergikan langkah dakwah dalam membentuk pemahaman, opini umum dan kesadaran umat, menyongsong revolusi damai Islam hingga sistem Khilafah akan terus membesar dan diterima, didukung dan terus diperjuangkan umat Muslim Indonesia.
“HTI mengharapkan sudah saatnya kita ,mengganti sistem pemerintahan sekuler, demokratis dan kapitalis, dengan sistem pemerintahan syariat Islam dalam institusi Negara Khilafah Islamiah,” katanya.
Dalam pandangan HTI, sistem pemerintahan demokratis yang saat ini dianut di Indonesia, lebih benyak memudaratkan masyarakat. “Sekarang banyak yang melarat, tindak kriminalitas meningkat, kerena demokratis dan kapitalisme menguras seluruh kekayaan alam. “Sumber daya dikuras dan dikelola tidak dengan syariat Islam dan hanya menguntungkan golongan tertentu. Yang berhak malah di dzalimi. Hanya dengan sistem syariat kesejahteraan di negeri ini bisa terwujud” katanya.
Meski pelaksanaan muktamar ini tak ada hubungannya dengan pemilihan Gubernur Kaltim 2013, namun HTI Samarinda berharap figur terpilih adalah orang yang mau berjuang dan berkorban demi umat.
“Kita selalu mengharapkan kondisi yang lebih baik dari umat dan jalan kebaikan itu hanya ada dalam Islam. Siapun yang menjadi pemimpin nantinya mampu berjuang demi umat, walau harus mempertaruhkan segala kemam-puan,” harapnya. (korankaltim.com, 12/5/2013)