HTI Press. Bandung,- “Secara Global, ide Khilafah sudah menjadi mainstream di berbagai belahan dunia”. Setidaknya hal tersebutlah yang mengemuka dalam acara dua bulanan yang diselenggarakan Lajnah Khusus Mahasiswa (LKM) Hizbut Tahrir Indonesia Bandung Raya, yakni Islamic Intellectual Meeting yang mengangkat tema ‘Khilafah Mainstream Perjuangan Global, Membangun Eskalasi Pergerakan Mahasiswa Indonesia’ pada (18/5).
Bertempat di auditorium gedung LPPM UPI, acara yang sudah menginjak edisi ke empat tersebut dihadiri tak kurang oleh 120 peserta dari berbagai kampus di Bandung Raya. Hadir sebagai Narasumber, ust. Agung Wisnu Wardana (DPP HTI), Kol. (purn.) Herman Ibrahim (Pengamat Politik Nasional), Rezaldi Harisman (Muslim Analyze Community) dan Ipang Fatin Abdullah (LKM HTI)
Dalam paparannya, ust Agung Menggambarkan bagaimana dengan beragam tensinya, ide Khilafah kini sudah menggema di mana-mana, ”Di Eropa dan Amerika sana masyarakat sudah mulai sadar dan muak dengan Ideologi Kapitalisme yang memberikan kekacauan. Saat ini mereka sedang mencari solusi alternatif yang dapat menggantikannya. Dan, ide Syariah dan Khilafah kini mulai diminati”
Ia menambahkan, tingginya tensi suara menuntut ditegakkannya Khilafah dapat lebih terasa lagi di daerah Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Timur Tengah. Khusus di Timur Tengah dapat dipotret dari kondisi yang berlangsung ketika ‘Arab Spring’ terjadi, dimana suara suara menuntut Syariah dan Khilafah menggema dimana mana, terutama di Suriah yang hingga kini masih bergejolak. “Selogan yang saat ini popular ditengah Revolusi Suriah adalah ‘Umat menginginkan Khilafah Islam’ ”
Namun, Herman Ibrahim mengingatkan, bahwa upaya Barat akan terus berlangsung. Hal ini dikarenakan Islam vis a vis dengan Barat, sehingga tegaknya Khilafah adalah ancaman besar bagi Barat dan ideologi Kapitalisme. Maka tentunya Para Penganut Ideologi Kapitalisme akan terus berupaya mencengkram umat Islam dalam segala aspek Kehidupan agar tak bangkit dengan Khilafah. “Kapitalis benci dengan Islam yang Ideologis, yang memperjuangkan tegaknya Negara.”
Posisi Strategis Mahasiswa
Mainstream seruan penegakkan Khilafah yang kini menggema tersebut, menurut Rezaldi, semestinya disokong pula oleh kekuatan Mahasiswa yang potensinya besar. Mahasiswa tak boleh berjuang ke arah yang lain, kecuali ke arah Khilafah. “Di Indonesia, Mahasiswa sudah beberapa kali gagal dalam upayanya melakukan perubahan ke arah lebih baik ketika menjatuhakan rezim Orde Lama dan Orde Baru. Dan mahasiswa tak boleh mengulangnya lagi.”
Lebih lanjut, Ipang menambahkan bahwa Mahasiswa tak boleh terjebak dengan upaya sistemik yang dilakukan oleh Para Kapitalis untuk mematikan pergerakan Mahasiswa. “Secara sistemik, kini Mahasiswa berusaha dimatikan kesadaran Politiknya, dengan cara disibukkan dan dialihkan potensinya pada aktivitas yang lain yang jauh dari nuansa pergerakan atau dijadikan alat Politik para Kapitalis. Untuk itu Mahasiswa tak boleh terjebak dalam situasi tersebut, dan turut serta dalam perjuangan menegakkan Khilafah. Inilah yang akan membangun eskalasi pergerakan mahasiswa; Syariah Khilafah jawaban jitu!” [] Farhan Akbar