Aksi HTI Semarang: Bohong Jika APBN Jebol Karena BBM

HTI Press, Semarang.  Mobil untuk aksi ini berjalan dengan ditarik sepeda ontel dan didorong oleh peserta !  Sepeda motor pun  dituntun,  tidak menyala mesinnya ! Peluh keringat deras bercucuran di para peserta yang mendorong mobil dari Masjid Baiturrahman hingga bundaran Pahlawan Kota Semarang. Inilah cerminan jika BBM dinaikkan oleh penguasa dzalim.

Begitulah,  DPD I Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)  Semarang  beserta masyarakat kembali turun ke jalan, pada Jumat (24/05),  menolak rencana pemerintah  menaikkan harga Bahan bakar minyak jenis premium dan solar. Aksi yang dilakukan oleh ratusan peserta ini menarik perhatian masyarakat ini dibumbui dengan adegan –adegan teatrikal menarik yang menjadi ilustrasi jika BBM tersebut jadi dinaikkan.  Aksi yang berjalan dari Masjid baiturrohman Semarang hingga bunderan Jl Pahlawan di depan gedung DPRD Jateng ini juga diwarnai dengan para orator yang menyampaikan maksud  diselenggarakan aksi, serta menjelaskan kepada masyarakat tentang kebohongan pemerintah sampai dengan dampak yang harus dipikul masyarakat.

Dr. Edi Sutanto, pakar ekonomi dan tokoh masyarakat Jateng menyampaikan bahwa alasan Pemerintah menaikkan harga Premium dan Solar karena akan menjebol anggaran negara adalah BOHONG BESAR. “Alasan pemerintah menaikkan BBM adalah karena tekanan Bank Dunia.” begitu pungkasnya . Edi juga mengungkapkan alasan alasan ilmiah mengapa rencana kenaikan BBM ini harus ditolak. Begitu pula yang disampaikan orator kedua Singgih Saptadi, pengamat kebijakan publik di Jateng, tentang keberpihakan Pemerintah kepada kapitalis. “Buktinya tujuh Trilliun digelontorkan untuk dampak Lapindo yang seharusnya Lapindo lah yang bertanggung jawab, serta 6,7 Triliun untuk Bank Century, tidak dianggap sebagai beban APBN.” Kemudian lanjutnya “ Nah yang untuk kepentingan rakyat banyak malah dipermasalahkan ! ini benar benar karena tekanan asing ! “.

Kemudian Ustadz Wasroi dari kalangan ulama menyampaikan perihal dzolimnya rencana ini. Rencana kenaikan BBM ini adalah mengingkari Alloh dan Rasul-Nya, karena mengingkari amanah yang diberikan kepada penguasa. Ini semua akibat tidak diterapkannya hukum Allah. Wasroi mengingatkan untuk segera menerapkan syariat Islam dalam bingkai Khilafah sebagai solusi dari sema persoalan.

Khoirul Anam, Ketua DPD II HTI Kota Semarang menyampaikan perihal cicilan hutang dengan ribanya serta pemborosan yang dilakukan penguasa lah yang membebani APBN.  Bayangkan untuk pembuatan teks saja penguasa membutuhkan Rp 1,2 Milyar, sedangkan untuk biaya keamanan presiden sampai  52 Milyar rupiah pada tahun 2012.

Humas DPD II HTI Kota Semarang, Ari Sulisdiyanto, membacakan press release Jubir HTI, yang intinya menolak  rencana kenaikan BBM dan mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya melipatgandakan perjuangan untuk menegakkan syariah dan Khilafah. Karena Syariah dan Khilafah adalah solusi jitu penyelesaian masalah ummat. Acara diakhiri dengan doa oleh Ust Amri. []Brojo/I’lamy HTI Semarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*