Situs “alarabiya.net” pada hari Selasa (4/6) mempublikasikan sebuah berita yang menyatakan: “Militer AS mengumumkan bahwa keputusan telah diambil untuk menempatkan beberapa baterai Patriot dan F-16 di Yordania, agar dapat berpartisipasi dalam manuver militer internasional yang bertuliskan nama “al-Assad al-Muta’ahhib, Assad yang cepat”. Sementara Pentagon mengatakan bahwa beberapa senjata-senjata ini akan tetap di Yordania untuk menghadapi kemungkinan ledakan situasi secara menyeluruh di Suriah. Keputusan Amerika bertepatan dengan manuver militer baru yang akan digelar dalam waktu dekat di wilayah Yordania, dimana ia merupakan edisi kedua dari “al-Assad al-Muta’ahhib, Assad yang cepat”, dan akan melibatkan lebih dari lima belas ribu tentara dari delapan belas negara asing dan dunia Arab, demikian menurut sumber militer Yordania. Para pejabat AS mengungkapkan bahwa selama manuver militer ini, Washington akan menempatkan jet-jet tempur Patriot model F-16. Sedang Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel telah setuju untuk mempertahankan beberapa baterai Patriot di wilayah Yordania setelah manuver untuk memperkuat kemampuan dan pertahanan Yordania ketika pecahnya situasi di Suriah.”
*** *** ***
Langkah ini merupakan penjajahan langsung AS pada wilayah Yordania untuk melindungi keamanan entitas Yahudi, dan dalam mengantisipasi jatuhnya rezim Assad dengan tangan yang tidak akan mengguncang Paman Sam, karena pengumuman untuk mempertahankan beberapa baterai Patriot dan beberapa senjata di wilayah Yordania setelah manuver, termasuk F-16, menunjukkan bahwa AS tengah membangun pangkalan baru secara terbuka di Yordania. Sementara rezim Yordania membuka negerinya untuk Amerika, intelijen serta militernya datang dan pergi dengan tanpa perlu izin atau pemberitahuan. Dengan ini, maka keputusan mempertahankan kekuatan yang dikeluarkan oleh Amerika ini saja, seolah-olah mereka mengatakan bahwa kekuatan ini dan persenjataannya tidak bergerak, melainkan tetap. Pertanyaannya, apakah mungkin Amerika yang telah dan sedang membunuh kaum Muslim, anak-anak mereka, serta kaum laki-laki dan perempuan mereka di Afghanistan, Irak, Yaman, Pakistan, Somalia dan di negeri-negeri lain itu akan bersungguh-sungguh menjaga keamanan rakyat Yordania?
Sungguh rezim-rezim ini telah kehilangan otoritasnya, dan di mata kaum kafir Barat rezim-rezim itu sudah tidak mampu lagi menjaga kepentingannya di negeri-negeri kaum Muslim. Amerika dan kaum kafir Barat sedang merasakan bahaya yang datang dengan mulai hancurnya situasi takut di kalangan kaum Muslim, kemudian jatuhnya alternatif, dan tampak di depan mereka Islam yang tercermin dalam negara Khilafah. Sehingga mulai muncul tuntutan penegakan Khilafah sebagai tuntutan umat secara menyeluruh, bukan tuntutan kelompok tertentu saja. Dan ini tidak hanya akan menjadi mimpi buruk bagi kaum kafir saja, namun dalam waktu dekat akan menimpa tangan-tangan mereka, para anteknya di negeri-negeri kaum Muslim. Apakah kaum Muslim di Yordania menyadari akan bahaya mempertahankan adanya pangkalan kaum kafir yang justru akan menjadi ujung tombak kaum kafir dalam memerangi umat Islam di negeri mereka? Saya memohon kepada Allah SWT untuk menguatkan umat ini dengan kecerdasan yang membuat mulia mereka yang taat, dan sebaliknya menghinakan mereka, para pelaku maksiat, serta berdirinya Khilafah yang tegak di atas metode kenabian. [Abdullah Mahmud].
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 7/6/2013.