Iran mengucapkan selamat kepada tentara dan rakyat Suriah atas apa yang mereka sebut sebagai “kemenangan terhadap kelompok teroris” di al-Qushair, seperti yang dikutip oleh kantor berita resmi Iran dari Deputi Menteri Luar Negeri Iran, Husain Amir Abdul Lahyan.
Di pinggiran selatan Beirut, kubu Hizbullah Lebanon, diadakan perayaan atas jatuhnya kota al-Qushoir di distrik Homs, pusat kota Suriah, di tangan tentara Suriah dan Hizbullah pada hari Rabu pagi.
Dan terlihat di jalan-jalan pinggiran selatan Beirut bendera Hizbullah berwarna kuning, dengan bertulis kan di atasnya “al-Qushoir telah jatuh”. Bendera-bendera itu disebarkan di tiang-tiang lampu dan bangunan.
*** *** ***
Benar, Amerika telah berhasil melalui anteknya, Iran dan Hizbullah di Lebanon untuk menyalakan api fitnah (peperangan) sektarian dan alirah keagamaan, dengan dukungan mereka kepada antek Amerika di Suriah, Basyar al-Assad. Mereka benar-benar telah membuat makar licik dengan berkonspirasi melawan revolusi Syam, dengan terus memberikan kesempatan bagi rezim bejat di Suriah untuk melakukan pembantaian dan pengusiran sebanyak mungkin pada rakyat Suriah, dimana semua itu dilakukan dalam rangka menekan para pejuang revolusi agar menerima solusi yang mereka susun dalam koalisi, sehingga mereka berpaling dari tujuan agung revolusi Suriah, seperti yang terjadi di Tunisia, Mesir, Libya dan Yaman dengan mengebiri revolusi hanya melalui penggantian seorang penguasa saja, dan tetap mempertahankan sistem sekuler di semua ranah kekuasaannya. Namun revolusi Syam mengusung slogan Islam, dan menuntut menggulingkan sistem sekuler di sumua ranah kekuasaannya, kemudian menggantinya dengan sistem Islam, dan bahkan sistem khilafah khususnya. Sehingga inilah yang membuat Barat dan Timur mengumpulkan cara-cara busuk mereka dengan berkomplot melawan revolusi yang diberkati ini, yaitu melalui antek-antek mereka di kawasan Timur Tengah, serta menempatkan Rusia, China dan Iran sebagai kekuatan yang berkonfrontasi langsung, juga menampilkan beberapa antek lain dengan cara membantu revolusi dan mendukungnya, seperti Turki dan Qatar. Ketika semua upaya mereka ini gagal untuk melenyapkan revolusi dan mencari alternatif untuk Basyar yang dapat diterima oleh rakyat Suriah, dan ketika mereka melihat bahwa rezim Basyar sudah di ujung tanduk keruntuhannya, maka mereka mendorong anteknya, Iran dan Hizbullah di Lebanon untuk menyingkap kebusukan mereka secara telanjang, dan menyatakan dukungan mereka dengan tentara, harta dan senjata kepada militer tiran yang tengah sekarat. Bahkan mereka memberi misi untuk menghancurkan al-Qushoir, juga melindungi Basyar dan rezimnya.
Sungguh, semua ini tidak akan terjadi, sekiranya ada penguasa yang setia membela kaum Muslim. Akan tetapi, karena keberadaan para penguasa pengkhianat, dan para antek saja di negeri-negeri kaum Muslim, maka orang-orang bodoh Barat dan Timur begitu mudahnya mencampuri urusan kami, membunuh anak-anak kami, merampas kehormatan kami, dan menjarah kekayaan kami.
Saya katakan kepada rakyat Syam yang mulia, tolonglah agama Allah, niscaya Allah akan menolong kalian dan mengokohkan kedudukan kalian; dan janganlah menerima bendera apapun selain bendera Nabi kalian untuk dikibarkan; juga janganlah kalian menerima sistem apapun sekain sistem Islam yang kalian perjuangkan dalam revolusi kalian, agar Allah SWT menolong kalian. Ingat, sudah ratusan ribu syahid yang telah mengorbankan jiwanya demi tegaknya Khailafah ala Minhajin Nubuwah. Untuk itu, janganlah kalian menerima apapun selain Islam, sebab kabar gembira kemenangan telah menjulang tinggi, jangan buang sia-sia kekuatan kalian dan pengorbanan kalian hanya untuk memenangkan kaum sekuler, yaitu koalisi dan dewan militer di atas tengkorak anak-anak kalian, agar sekulerisme kembali berkuasa lagi [Ahmad Abu Qudum].
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 10/6/2013.