Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, pada bulan lalu telah membuat keputusan yang jauh dari pusat perhatian, yaitu memberikan bantuan militer kepada Mesir sebesar satu miliar tiga ratus juta dolar. Dalam hal ini, Kerry mengatakan bahwa bantuan ini untuk melindungi kepentingan nasional Amerika.
*** *** ***
Josh Rogen, pengamat kebijakan Amerika mengungkapkan dalam laporan yang diterbitkan oleh “The Daily Beast” bahwa “Kerry memberikan hadiah secara rahasia pada Mesir”. Keputusan itu telah dibuatnya pada bulan lalu untuk terus memberikan bantuan militer pada Mesir tanpa menggunakan haknya terkait ketentuan atau keberatan, setelah ada suara lantang dari Kongres dan permintaan untuk mempertimbangkan kembali bantuan militer pada Mesir, menyusul hukuman terkait masalah pendanaan asing di Mesir yang dijatuhkan pada 43 aktivis organisasi non-pemerintah.
Seperti yang terdapat dalam memo, yang telah diedarkan pada Komite Alokasi Kongres AS, Kerry menyebutkan bahwa “bantuan itu diberikan untuk melindungi kepentingan nasional Amerika, termasuk meningkatkan keamanan di Sinai, membantu mencegah serangan dari Gaza ke dalam Israel, serta perang melawan terorisme, dan untuk menjamin perjalanan melalui Terusan Suez”.
Allah SWT berfirman:
)إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمْ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُوْلَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيراً(
“Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan menzalimi diri mereka sendiri. Mereka (para malaikat) bertanya: ‘Bagaimana kamu ini?’ Mereka menjawab: ‘Kami orang-orang yang tertindas di bumi (Mekah).’ Mereka (para malaikat) bertanya: ‘Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (berpindah-pindah) di bumi itu?’ Maka orang-orang itu tempatnya di neraka Jahannam, dan (Jahannam) itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa’ [4] : 97).
Imam Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Ibnu Abbas bahwa orang-orang di antara kaum Muslim, dimana mereka berada bersama orang-orang musyrik hingga memperbanyak jumlah orang-orang musyrik dalam melawan Rasulullah saw, lalu ada anak panah yang mengenai atau menghantam salah seorang dari mereka hingga tewas, sehingga turun ayat: “Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan menzalimi diri mereka sendiri.” (QS. An-Nisa’ [4] : 97).
Juga Allah SWT berfirman:
)لاَ يَتَّخِذْ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنْ اللَّهِ فِي شَيْءٍ(
“Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang kafir sebagai pemimpin, melainkan orang-orang beriman. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apa pun dari Allah.” (QS. Ali Imran [3] : 28).
Abu Ja’far mengatakan: “Janganlah kalian, wahai orang-orang yang beriman menjadikan orang-orang kafir penolong dan pendukung, dimana kalian memberikan loyalitas pada mereka atas agama mereka, serta membantu mereka melawan kaum Muslim, tidak menolong kaum Muslim, serta menutupi aib mereka. Maka, barangsiapa yang berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apa pun dari Allah, artinya dengan itu dia benar-benar berlepas diri dari Allah dan Allah berlepas diri darinya.”
Dengan demikian, setiap Muslim harus menolak bantuan AS itu. Sehingga siapa saja yang bersekutu dengan Amerika dalam mendukung entitas Yahudi, yakni membantunya melawan kaum Muslim di Palestina; dan siapa saja yang membantu dan mendukung terhadap orang yang menduduki tanah Isra’ dan Mi’raj, maka baginya benar-benar telah membantu orang-orang musyrik melawan kaum Muslim.
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 11/6/2013.