Sebagaimana diberitakan maannews.com, seorang petugas intelijen Israel memaksa seorang pria Palestina dari Beit Ummar untuk meminum minuman keras di bawah todongan senjata pada Selasa (12/6) malam, kata seorang juru bicara lokal.
Suatu patroli militer Israel menghentikan Muhammad Khalil Abu Dayyah, 24 tahun, yang berasa dari lingkungan Safa dekat Beit Ummar dan memaksanya ke sebuah menara militer di pintu masuk Beit Ummar, kata Muhammad Ayyad Awad, juru bicara Komite Beit Ummar yang menentang tembok pemisah Israel dan permukiman.
Abu Dayyah kemudian diminta untuk memberikan nama-nama pemuda yang ikut dalam bentrokan melawan pasukan Israel di kota Hebron- kata Awad.
Karena Abu Dayyah menolak untuk bekerja sama dengan tentara Israel, mereka membawanya kepada seorang perwira intelijen yang mengambil daftar nama para pemuda setempat dan memintanya untuk mengidentifikasi mereka.
Abu Dayyah menolak untuk memberikan informasi apapun, dan perwira intelijen itu pun menodongkan senapan di belakang kepalanya dan memerintahkan dia untuk minum sebotol minuman keras.
Awad mengatakan bahwa setelah Abu Dayyah meminum satu botol itu, dia pingsan selama satu jam. Dia dibangunkan oleh tentara Israel yang kemudian melemparkannya ke luar instalasi militer, katanya menambahkan.
Warga setempat yang menyaksikan Abu Dayyah dibawa pergi oleh pasukan Israel kemudian membawanya pulang setelah insiden itu, sambil menyatakan bahwa dia muncul di bawah pengaruh alkohol dan berbau alkohol. (rz/maannews.net)