Indonesia Berutang Lagi Tahun 2009

Pada 2009 Indonesia memerlukan bantuan berupa utang luar negeri sebagai salah satu tindakan preventif menjaga ketahanan kondisi ekonomi dalam negeri.

“Memang agak terpaksa untuk melakukan pinjaman dari luar negeri, tetapi tindakan itu harus dilakukan,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan, Anggito Abimanyu, di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut Anggito, pinjaman dari luar negeri tersebut tidak akan dilakukan dalam jumlah besar, yaitu sekitar lima miliar dolar AS dan tidak harus diperoleh dari lembaga donor tetapi bisa dari negara-negara lain di dunia.

Pinjaman yang diperoleh akan lebih difokuskan sebagai dana stimulan program padat karya, sehingga saat badai ekonomi imbas dari krisis ekonomi global menghantam maka Indonesia sudah siap.

Saat terjadi krisis ekonomi, maka kondisi yang umum terjadi adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan-perusahaan sehingga dana pinjaman dapat dimanfaatkan untuk mengatasi pengangguran yang akan terjadi.

“Pengangguran akibat PHK tersebut akan menimbulkan permasalahan sosial tersendiri sehingga harus diatasi dengan segera,” lanjutnya.

Anggito menjamin, pinjaman yang berusaha diperoleh Indonesia dilakukan secara transparan dan bebas dari syarat-syarat yang memberatkan.

Pemerintah juga akan mendesak perbankan untuk mengambil langkah-langkah fundamental, diantaranya dengan meregulasi semua produk keuangannya seperti dilakukan perbankan syariah.

Bagaimana pun juga pinjaman luar negeri telah menjadikan negeri ini semakin mudah disetir oleh kepentingan-kepentingan asing. Terlebih lagi, pinjaman-pinjaman tersebut berbasis riba yang hanya menimbulkan kesengsaraan dan kerusakkan. (nl/ant)

8 comments

  1. debt debt debt and debt. negeri pengutang.

  2. Hanya keledai yang terjerembab dua kali di lubang yang sama. Entah apalagi yang patut disematkan kalau terjerembab berkali-kali di lubang yang sama. Terbuktikah hingga sekarang, hutang-hutang LN itu menjadi problem solving bagi berbagai krisis yang menimpa negeri ini? Atau justru ia menjadi bagian dari penyebab krisis itu sendiri?

  3. Mengapa kita masih mencari solusi2 yang gak Islami untuk memeahkan permasalahan ini,
    hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi mereka yang Yaqin????

  4. hutang lagi…hutang lagi…hutang lagi…!!!!!!
    kalau negeri ini menyelesaikan persoalan ekonomi dengan cara berutang sama saja negeri ini di ibaratkan dengan gali lobang tutup lobang apa lagi sudah jelas ketika berutang tentunya disitu ada aktivitas “RIBA” berarti sama saja menyelesaikan persoalan dengan melakukan aktivitas “HARAM”
    sangat mustahil sebuah keharaman akan memberikan solusi permasalahan….!!!!!!!!!!!

  5. Memang hanya keledai yang masuk ke dalam lubang yg sama dua kali. tapi masih lumayan keledai yang hanya 2x. Sementara hanya orang dungu dan geblek masuk kedalam lubang yg sama lebih dari 2x
    Bagaimana ini…. katanya ekonom pintar tapi kok…..

  6. bangkrut… kruuut….kruuuuut…..
    itulah wajah indonesia saat ini
    hutang deui, hutang deui iraha mandirina?
    geura salametkeun Indonesia make Syariah Islam

  7. hufh…
    kayaknya perlu dipertimbangkan lagi deyh???
    gimana kita2 yang muda???
    masa punya warisan “bon”,,,

  8. k nawawinata

    mereka tidak berpikir lagi dengan akal, tapi berpikur dengan nafsu, ” menikmati sesaat dengan mengorbankan kenikmatan yang abadi, hutang ….. ngemplang……. sudah jadi budaya kah di negeri ini, pemiminpin yang cerdas pasti tidak ngutang…….
    kalo ngutang, tukar parkir juga bisa….. ya enggak friend

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*