Rezim SBY dinilai sebagai rezim aneh oleh Arim Nasim. “Subsidi untuk rakyat banyak dipermasalahkan tetapi subsidi untuk konglomerat tidak dipermasalahkan,” ungkap Ketua Lajnah Maslahiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia tersebut kepada mediaumat.com, Selasa (18/6).
Buktinya, subsidi BBM 2013 yang hanya Rp 198.3 trilyun untuk hajat 250 juta rakyat dikatakan salah sasaran. “Tapi subsidi untuk seorang kapitalis pemilik Group Lapindo dan masuk 40 orang terkaya di Indonesia dengan total subsidi Rp 7,355 trilyun tidak dipermasalahkan!” ujarnya ketika membaca data RAPBN-P 2013 yang menganggarkan lagi Rp 155 milyar untuk lumpur Lapindo.
Menurutnya, itulah salah satu bukti bahwa alasan subsidi BBM tidak tepat sasaran hanya alasan yang penuh kebohongan dari rezim antek kapitalis. (mediaumat.com, 19/6)