Berbagai kecaman langsung bermunculan mulai dari Presiden, politisi, dan sebagian tokoh. Reaksi demikian muncul karena adanya pemberitaan tentang aksi kekerasan yang terjadi. Padahal tidak ada asap kalau tidak ada api.
Provokasi
Pakar komunikasi Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan, mengatakan, bentrokan antara FPI dan AKKBB adalah efek dari “kekerasan simbolik” yang selama ini terjadi. Aksi-aksi sporadis kalangan liberal–seperti melecehkan MUI dan merendahkan wibawa ulama (ingat pelecehan dan penghinaan Adnan Buyung kepada KH Ma’ruf Amien, tokoh NU dan Ketua MUI di Radio BBC beberapa waktu lalu)–selalu mendapat tempat terhormat di media massa dan TV. “Jadi, sesungguhnya ‘kekerasan simbolik’ itu sudah lama dilakukan kalangan liberal terhadap kalangan Islam yang lain,” ujar Aswar (Hidayatullah.com, 2/6/2008).
AKKBB merupakan kelompok yang giat membela Ahmadiyah. Padahal Ahmadiyah telah dinyatakan sesat oleh berbagai organisasi seperti keputusan Majma’ al-Fiqih al-Islami Organisasi Konferensi Islam (OKI) tahun 1985, Fatwa MUI tentang Ahmadiyah tahun 2005, termasuk Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Bahkan Badan Koordinasi Pengawas Kepercayaan dan Keyakinan Masyarakat (Bakorpakem) pada 16 April 2008 menetapkan Ahmadiyah sebagai aliran yang menyimpang dari Islam. Namun, surat Keputusan Bersama (SKB) tentang pelarangan Ahmadiyah belum juga dikeluarkan oleh Pemerintah. Sementara itu, AKKBB terus berusaha mencegah keluarnya SKB tersebut.
Di tengah situasi psikologis seperti itu, setidaknya sejak 15 Mei 2008, terpampang iklan petisi di situs resmi AKKBB, yang disebar ke berbagai milis, dan akhirnya dirilis di beberapa media massa nasional mulai tanggal 26 Mei 2008. Petisi bertajuk “Mari Pertahankan Indonesia Kita!” itu dikoordinasikan oleh ICRP dan Aliansi Bhineka Tunggal Ika dan disebar di beberapa milis di Indonesia. Sebagaimana diketahui, Aliansi Bhineka Tunggal Ika adalah kelompok yang pernah menggerakkan kalangan lesbian, homo, para pelacur dan penyanyi dangdut untuk menyampaikan sikap penolakan terhadap Rancangan Undang-undang (RUU) Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP). Dilihat dari pendukungnya pun terdiri dari ideolog sosialis, aktivis Ahmadiyah, sebagian warga non-Muslim dan kaum liberal.
Iklan petisi tersebut berisi pembelaan terhadap Ahmadiyah. Bukan hanya itu, petisi itu juga berusaha mengadu-domba umat Islam dengan Pemerintah dengan menyatakan, “Kami menyerukan, agar Pemerintah, para wakil rakyat, dan para pemegang otoritas hukum untuk tidak takut terhadap tekanan yang membahayakan ke-Indonesia-an itu.”
Provokasi terus terjadi. Majalah Tempo edisi 5-11 Mei 2008 menulis, “Kecemasan di mana-mana. Ketakutan merajalela. Majelis Ulama Indonesia harus bertanggung jawab atas semua ini.” Di bagian lain Tempo menulis, “Majelis Ulama sudah selayaknya meminta maaf kepada warga Ahmadiyah. Menjatuhkan fatwa sesat pada aliran itu berarti memberikan lampu hijau kepada gerombolan penyerang Ahmadiyah untuk bertindak anarkistis.“
Ingat, pemilik majalah Tempo adalah Goenawan Mohamad yang juga penggiat AKKBB dan apel akbar. Kalau bukan provokasi terhadap umat Islam, lantas untuk apa tulisan menghina ulama itu?
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol. Heru Winarko mengatakan kepada media massa pada 1 Juni 2008 bahwa AKKBB menurut rencana hanya berdemo di Cempaka Barat, lalu ke depan Kedubes AS, dan berikutnya ke Bundaran Hotel Indonesia. Di ketiga tempat tersebut polisi sudah menyiapkan pengamanan. Di Monas, mereka tidak meminta pengamanan. ”Tapi, mengapa mereka malah masuk Monas?” ujarnya.
Ada keanehan di sini. Selain itu, Juru Bicara Ahmadiyah Mubarik mengatakan, sebenarnya dia sudah memperkirakan akan terjadinya insiden tersebut. Namun, dia mengaku enggan untuk membatalkan rencana aksinya (Hidayatullah, 2/6/2008).
Bukankah ini berarti pembiaran terjadinya insiden tersebut? Lebih dari itu, seorang anggota AKKBB tertangkap kamera membawa pistol dalam Insiden Monas. Dalam konferensi KLI diputar sebuah video yang memperlihatkan seorang peserta aksi berkaos putih, dengan sebuah pita merah putih di lengan kirinya, sempat mengeluarkan sebuah senjata api. (Hidayatullah, 2/6/2008). Lebih dari itu, menurut pengakuan peserta dari FPI, ada provokasi dari panitia (Detik.com, 3/6/2008).
Berdasarkan hal tersebut, benar apa yang dikatakan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidhan bahwa insiden di Silang Monas tersebut tidak serta-merta kesalahan massa beratribut FPI saja. Amidhan menilai apa yang selama ini dilakukan AKKBB juga amat provokatif alias memancing-mancing kemarahan umat Islam. Salah satunya adalah tindakan AKKBB yang menyertakan wakil-wakil agama lain selain agama Islam untuk ikut-ikutan membela kelompok sesat Ahmadiyah (Eramuslim, 2/6/08).
Pertanyaannya adalah mengapa Pemerintah dan DPR begitu sigap bersikap dalam insiden tersebut tetapi cenderung abai terhadap SKB pelarangan Ahmadiyah? Kalau terhadap mereka yang luka fisik dalam insiden Monas pemerintah dengan sigap bereaksi, tentu saja seharusnya pemerintah lebih sigap lagi terhadap persoalan Ahmadiyah yang telah menodai ajaran Islam dan melukai perasaan jutaan umat Islam.
KH Hasyim menyatakan, “Sebenarnya, masalah Ahmadiyah ini bukan masalah kebebasan beragama dan berkeyakinan, tetapi masalah penodaan agama tertentu, dalam hal ini adalah Islam.” Beliau juga menyesalkan sikap Pemerintah yang tidak tegas terhadap persoalan Ahmadiyah. (Republika.co.id, 3/6/2008).
Rois Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Miftahul Akhyar, juga menyatakan insiden Monas membuktikan SKB Ahmadiyah mendesak dikeluarkan (RCTI, 3/6/2008).
Menghancurkan Islam
Melihat pola masa lalu, insiden seperti ini akan melahirkan beberapa hal.
Pertama: pengalihan isu. Semula isu yang dominan adalah tuntutan kenaikan harga BBM dan pembubaran Ahmadiyah yang telah dinyatakan menyimpang oleh Bakorpakem. Kini, isu seakan bergeser menjadi isu pembubaran ormas Islam tertentu. Ketua Lembaga Penyuluh Bantuan Hukum PBNU, M Sholeh Amin mengingatkan jangan sampai pengalihan isu demikian dibiarkan. (Republika.co.id, 3/6/2008).
Kedua: stigmatisasi ormas Islam. Dari banyak komentar dan opini media
Ketiga: menghancurkan organisasi Islam yang memperjuangkan syariah Islam dan secara terbuka menentang pornografi-pornoaksi, dan kemungkaran. Lihatlah, pasca Insiden Monas, Adnan Buyung Nasution dan Goenawan Mohamad menuntut pembubaran beberapa ormas Islam yang tidak terkait sama sekali dengan insiden tersebut. Bahkan mereka mendesak Menteri Hukum dan HAM untuk mengajukan permohonan ke pengadilan lalu meminta hakim untuk membubarkan Majelis Ulama Indonesia (Hidayatullah.com, 2/6/2008).
Tuntutan serupa pernah dilontarkan saat Munas MUI mengeluarkan fatwa haramnya sekularisme, liberalisme dan pluralisme; bahkan saat isu pornografi-pornoaksi. Padahal MUI tidak terlibat dalam insiden tersebut.
Jadi, yang sedang terjadi sebenarnya adalah upaya membungkam orang dan organisasi yang secara tegas menyuarakan Islam. Lantas siapa yang diuntungkan? Tentu, mereka yang tidak menginginkan Islam kuat dan mereka yang tidak menginginkan
Karena itu, sungguh bijak pernyataan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi yang menyesalkan penggunaan dan pelibatan nama NU dan kelompok NU dalam masalah ini. “Karena relevansinya tidak ada antara NU dan Monas, NU dan FPI. Tapi, kenapa lalu ditulis korban itu adalah orang NU?” ujarnya. Oleh karena itu, KH Hasyim mengingatkan pihak-pihak yang ingin menggiring NU, terutama badan otonom NU seperti GP Ansor, Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa, Lakpesdam NU agar menghentikan provokasinya. (Detik.com, 3/6/2008).
Wahai kaum Muslim:
Hendaknya kita tidak mudah terprovokasi dan diadu-domba oleh kafir penjajah yang memang sangat ingin memecah-belah kesatuan umat Islam. Kita pun jangan sampai terdorong untuk memprovokasi dan mengadu-domba sesama Muslim karena Rasulullah saw. bersabda:
«لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ نَمَّامٌ»
Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu-domba (Mutaffaq ‘alaih).
Rasulullah saw. teladan kita pun telah mengingatkan, bahwa umat Islam tidak akan pernah hancur oleh kekuatan luar yang berasal dari musuh-musuh Islam, kecuali ketika kita sudah saling menghancurkan satu sama lain:
«وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي ِلأُمَّتِي أَنْ لاَ يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ َلا يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ وَإِنَّ رَبِّي قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً فَإِنَّهُ لاَ يُرَدُّ وَإِنِّي أَعْطَيْتُكَ ِلأُمَّتِكَ أَنْ لاَ أُهْلِكَهُمْ بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ َلاَ أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ يَسْتَبِيحُ بَيْضَتَهُمْ وَلَوْ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مَنْ بِأَقْطَارِهَا أَوْ قَالَ مَنْ بَيْنَ أَقْطَارِهَا حَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكُ بَعْضًا وَيَسْبِي بَعْضُهُمْ بَعْضًا»
Sungguh, aku telah memohon kepada Tuhanku bagi umatku agar mereka tidak binasa karena wabah kelaparan dan agar musuh dari kalangan selain mereka sendiri tidak dapat menguasai mereka hingga masyarakat mereka terjaga. Sungguh, Tuhanku kemudian berfirman, “Wahai Muhammad, sesungguhnya jika Aku telah menetapkan suatu putusan maka putusan itu tidak dapat ditolak. Sungguh, Aku telah memberimu bagi umatmu bahwa mereka tidak dibinasakan oleh wabah kelaparan dan musuh selain dari kalangan mereka tidak dapat menguasai mereka sehingga masyarakat mereka terjaga sekalipun dikepung dari berbagai penjuru, hingga mereka saling menghancurkan satu sama lain dan saling menawan satu sama lain.” (HR Muslim).
Komentar:
Dewan Da’wah Peringatkan Rekayasa Opini Kasus Monas (Hidayatullah.com, 3/6/2008).
Sangat mungkin tujuannya untuk mengadu-domba umat Islam. Waspadalah!
Ada hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil dari insiden monas.
1. Sudah jelas bagi kaum muslim yang dengan ikhlas memperjuangkan Islam, siapa tokoh – tokoh Islam Indonesia yang menjadi pion – pion zionist, sehingga kita dapat mawas diri terhadap tipu daya dan adu domba yang mereka arahkan kepada MUI dan pergerakan Islam kaffah lainnya.
2. Menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa ada grand design umat Islam di Indonesia untuk diarahkan menjadi umat Islam yang sekuler, umat Islam yang tidak mempunyai nyali untuk membela agamanya sendiri bahwa Islam adalah agama yang haq.
3. Menjadi pelajaran bagi kita untuk merapatkan barisan dan bersinergi antar ormas Islam, harokah Islam dan umat Islam secara umum, baik dalam berda’wah dan bermasyarakat. Hilangkan fanatisme golongan atau menonjolkan atribut kelompok tertentu karena hal ini merupakan kelemahan dan sasaran empuk bagi zionist.
4. Gelombang fitnah di masa depan akan semakin besar, maka persatuan antar ormas dan harokah Islam merupakan suatu keniscayaan, persempit perbedaan dan perluas persamaan. Bagaimana kita bisa menegakkan Khilafah Islamiyah bila langkah kecil ini kita lewati?
masya Alloh….
umat islam benar-benar diadu domba oleh orang kafir.
semoga umat islam tidak terprovokasi dan segera bersatu dengan syariat dan khilafah Alloh SWT.
Semoga AL Islam edisi ini bisa mem-BUKA MATA siapa sebenarnya yang melakukan MAKAR terhadap Umat Islam.
Semakin terbukti dakwah menuju kemuliaan Islam akan dipenuhi banyak rintangan, intimidasi, fitnah dan adu domba
tetap berjuang wahai para pejuang syariah Islam
Allahu Akbar
Dengan insiden ini, isu kenaikan BBM telah tergusur dan para kapitalis pendukung kenaikan BBM dan pasar bebas yang menikmati keuntungan dari kebijakan ini dimana yang kecil akan semakin tertindas dan para Multi Nasional Company dengan mudah menjarah masuk ke negara kita yang Sumber Daya ALamnya melimpah ruah tetapi menjadi rebutan mereka. Berapa banyak keuntungan yang mereka peroleh dengan lonjakan BBM ini yang diistilahkan windfall profit.
Begitu liciknya mereka, maka dari itu ummat Islam jangan terprovokasi terlupa dengan agenda besar mereka yang tidak menginginkan Islam Bersatu.
Anggota FPKS: Daripada Dibubarkan, Lebih Baik Bina FPI
“Bina ormas-ormas Islam agar lebih beradab, santun dan berpikir logis. Saya melihat Depag yang paling bertanggung jawab terutama Bimas Islam,” kata anggota komisi agama DPR asal PKS ini.
Jakarta – Desakan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) dinilai makin merunyamkan suasana. Daripada membubarkan, pemerintah sebaiknya membina ormas tersebut.
“Jangan sampai kebijakan yang nanti dikeluarkan pemerintah akan memanas-manasi suasana,” kata anggota DPR DH Al Yusni dalam surat elektronik yang diterima detikcom, Selasa (3/6/2008).
Yusni mengatakan, kekerasan yang dilakukan FPI di Monas, Minggu 1 Juni, adalah bukti kegagalan pemerintah membina ormas-ormas. Departemen Agama (Depag), kata Yusni, adalah pihak yang paling bertanggung jawab.
“Bina ormas-ormas Islam agar lebih beradab, santun dan berpikir logis. Saya melihat Depag yang paling bertanggung jawab terutama Bimas Islam,” kata anggota komisi agama DPR asal PKS ini.
Yusni pun lantas mempertanyakan anggaran APBN 2008 Ditjen Bimas Islam yang berjumlah lebih dari Rp 145 miliar. “Saya belum melihat peran Bimas Islam dalam memberikan bimbingan agama atas rakyat, padahal anggarannya cukup besar,” ujarnya.
( ken / asy )
orang2 kafir tidak akan pernah berhasil untuk menghancurkan Islam. Karena Allah lah sebaik-baik pembuat makar
seharusnya pemerintah jgn hanya sebagai wasit ompong dlm kasus ini, kalo mo jadi wasit ya jadilah wasit yang obyektif, jgan wasit yg subyektif, emang yang salah FPI aja..? Lha Wong FPI & KLI itu nyerang karena dihina Aqidah mereka kok, alias penodaan agama gitu lho, trus kepada umat Islam yang lain, jangan terpancing dengan pemeberitaan media massa yang provokativ yaa.., krn media massa tidak seimbang dalam publikasi pemberitaan, mbok ya mikir…. mikir… mikirr…. gitu aja koq repot……..
Kemanakah pemimpin yang bisa menciptakan stabilitas Nasional ?, semoga pemimpin zolim makin berkurang agar bangsa ini tidak dilaknat.
Perjuangan baru dimulai dan dalam setiap langkahnya pasti akan menemukan tantangan. Reaksi yang muncul dari musuh merupakan bukti ketakutan mereka erhadap Islam. Sebagai umat yang berani dalam menegakkan syariat-Nya kita tidak boleh gentar ataupun mudah diadubombakan (karena kita bukan domba !).
Luka fisik sangat tidak berarti apa-apa, tapi luka aqidah itulah yang sangat tidak diinginkan.
Orang pintar…pakai syariah!
=============================================
INDONESIA GOES TO KHILAFAH
Sudah jelas dan nyata mereka memang benar-benar bermaksud ingin memadamkan cahaya Islam. Tak senang bila Islam dan Muslim berjaya. Tetaplah berjuang wahai para pejuang syariah Islam…Allahu Akbar!!!!
Semoga tidak sia-sia pengorbanan saudara-saudara kita yang dengan keberaniannya dan ketulusannya telah berjuang untuk bisa membongkar gunung masalah…Qodhiyah Masiriyyah…lil Ummah…
Allahu Akbar, Yaa Allah tolong dan menangkan urusan umat Islam ini, Dengan Segala Keagungan Dan Qudroh-Mu Amiin
Memang kalau mau dilihat hikmahnya akan kejadian ini sangat banyak, kita bisa melihat bagaimana reaksi media yang sangat anti terhadap islam dan bersemangat mengadakan propaganda2, persis ketika peristiwa AA Gym kawin lagi. Tapi berita pejabat selingkuh mereka sepi dari pemberitaan. Karena memang media suka jika Islam itu disudutkan.
Begitu juga kaum munafiqien dan orang2 Islam yang kena provokasi dan para sekularis…,mereka sangat senang akan perstiwa ini, padahal dibalik itu semua adalah akan terbuka pintu kebaikan bagi semua pengemban dakwah.
Barusan member salah satu milist, mengontak kami untuk meminta bulletin “al-Islam” yang isinya sangat ok, saya katakana bukan hanya ok, tapi tersebar di banyak mesjid di Indonesia, Australia dan Malaysia. Nah dia katakana di Bali belum pernah liat, makanya dia mau pesan… 200.
Adapun biayanya insyaAllah yang nanggung ana, nomer telp Ust dari Bali itu adalah +628124698233 (ust. July).
Jadikan mimbar dan mesjid menjadi media kaum muslimin…..
Abu Ibrahim.
ALLAHU AKBAR!!!!!
LIHAT SAJA, MAKAR MUSUH-MUSUH ALLAH AKAN SEGERA TERBONGKAR. BERSABARLAH WAHAI KAUM MUSLIMIN. JANGAN MUDAH DI ADU DOMBA. ALLAH MENGINGINKAN KITA BERSATU……
LIHATLAH WAHAI KAUM LIBERALIS!
LIHATLAH WAHAI PEMERINTAH!
Pembelokan isu terhadap kenaikan BBM dan Pembubaran Ahmadiyah tidak membuat umat Islam lalai terhadap kewajiban mereka terhadap Anda semua!
WAHAI UMAT ISLAM!
BERSATULAH!
HANYA ADA SATU SERUAN KESELAMATAN!
SERUAN YANG AKAN MENYELAMATKAN DUNIA DAN AKHIRAT ANDA!
BACK TO SYARIAH! BACK TO KHILAFAH!
ALLAHU AKBAR!
Propaganda media seakan satu suara mendeskriditkan satu pihak, kiranya perlu dipikirkan untuk membangun media alternatif untuk menyelamatkan umat dari media mainstream media yang bias yang berat sebelah.
أللَّهُمَّ مَكِّنّاَ مِنَ الْقَضَاءِِ عَلَى إسْرآءِيْلَ وَأمِيْرِيْكًا واْلإنْجِلِيْزِ وَكُلِّ الدُوَلِ الْحَرْبِيَّةِ
Yaa Allah, kokohkanlah kami untuk menghancur-leburkan Israel, Amerika, Inggris, dan negara-negara kafir harbi lainnya.
أللَّهُمَّ مَكِّنّاَ مِنَ الْقَضَاءِ عَلَى كُلِّ هَيْمَنَةٍ لِلدُّوَلِ الْكَافِرَةِ عَلَى أيِّ بَلَدٍ مِنَ الْبِلآدِ لإسْلآمِيَّةِ
Yaa Allah, kokohkanlah kami untuk menghancur-leburkan setiap hegemoni negara-negara kafir atas negeri manapun dari negeri-negeri Islam.
أللَّهُمَّ إنَّا نَسْألُكَ خِلآفَةً رَاشِدَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، تُعِزُّ بِهَا الإسْلآمَ وَ أهْلَهُ وَ تُذِلُّ بِهَا الْكُفْرَ وَ أهْلَهُ ، إنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Yaa Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu Negara Al Khilafah Al Raasyidah yang mengikuti Manhaj Kenabian, yang dengannya mulialah Islam beserta umatnya dan dengannya pula hinalah kekufuran beserta penganutnya. Sesungguhnya, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
إنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَ نِعْمَ النَّصِيْرِ
Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan penolong.
أللَّهُمَّ مَكِّنّاَ مِنْ إزَالَةِ أنْظِمَةِ الْكُفْرِ وَ أحْكَامِهِ مِنْ جَمِيْعِ بِلآدِ الْمُسْلِمِيْنَ
Yaa Allah, kokohkanlah kami untuk memusnahkan segala sistem peraturan dan hukum kufur di seluruh negeri kaum muslimin.
أللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الصَّالِحِيْنَ
Yaa Allah, jadikanlah kami menjadi bagian dari orang-orang yang sholeh.
أللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْصَابِرِيْنَ
Yaa Allah, jadikanlah kami menjadi bagian dari orang-orang yang sabar.
أللَّهُمَّ إنَّا نَسْألُكَ إيْمَانًا لا يَتَزَعْزَعُ
Yaa Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu Iman yang tak tergoyahkan,
وَشَجاَعَةً لا تَلِيْنُ
dan keberanian yang tak tergentarkan,
وَإرَادَةً لا تُقْهَرُ
dan kehendak yang tak terkalahkan,
وَعَزْمًا لا يُفَلُّ
dan tekad yang tak tertundukkan
وَأعْصَابًا لا تَضْطَرِبُ
serta jiwa yang tak tergoncangkan.
Yaa Robbanaa, bantulah kami agar tetap Istiqomah di jalan dakwah-Mu.
أللَّهُمَّ ثَبِّتْنَا عَلَى دِيْنِكَ وَحَمْلِ دَعْوَتِكَ إلَى أنْ نَّلْقَاكَ
Yaa Allah teguhkanlah kami atas agama-Mu dan atas perjuangan mengemban dakwah-Mu hingga kami menemui-Mu.
أللَّهُمَّ آزِرْنَا بِأقْوِيَاءِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Yaa Allah, kokohkanlah kami dengan orang-orang kuat dari kaum mukminin.
أللَّهُمَّ آزِرْنَا بِأتْقِيَاءِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Dan kokohkanlah kami dengan orang-orang bertaqwa dari kaum mukminin.
أللَّهُمَّ آزِرْنَا بِمَنْ يَّحْمِلُوْنَ مَعَنََا الدَّعْوَةَ وَ عِبْأهَا وَ هَمَّهَا وَ مَسْؤُوْلِيَّتَهَا
Yaa Allah, kokohkanlah kami dengan orang-orang yang bersama-sama kami dalam perjuangan mengemban dakwah serta dalam memikul tugas, cita-cita dan tanggung jawab dakwah.
أللَّهُمَّ هَيِّءْ لَنَا السَّنَدَ وَ الْحَامِيَّ
Yaa Allah, persiapkanlah bagi kami penyangga dan pelindung perjuangan.
أللَّهُمَّ إنَّا نَسْألُكَ رِزْقًا حَلالا طَيِّبًا كافِيًاََ مُباَرَكًا فِيْهِ
Yaa Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu Rezeki yang halal, yang cukup, dan penuh barokah.
أللَّهُمَّ مَكِّنّاَ مِنْ إقَامَةِ الْخِلآفَةِ الإسْلآمِيَّةِ وَ رَفْعِ الرَّايَةِ الإسْلآمِيَّةِ وَ تَطْبِيْقِ الشَّرِيْعَةِ الإسْلآمِيَّةِ
Yaa Allah, kokohkanlah kami untuk mendirikan Negara Al Khilafah Al Islamiyyah, mengibarkan bendera Islam, dan menerapkan Syariat Islam.
أللَّهُمَّ مَكِّنّاَ مِنْ تَوْحِيْدِ جَمِيْعِ بِلآدِ الإسْلآمِ فِيْ دَوْلَةِ الْخِلآفَةِ . وَلا تَحْرِمْنَا عَيْشَ فِيْ ظِلِّهَا وَ اكْرِمْنَا بِرَفْعِ لِوَاءِهَا يَا رَبَّ الْعَلَمِيْنَ
Yaa Allah, kokohkanlah kami untuk mempersatukan negeri-negeri Islam dibawah naungan Negara Al Khilafah. Dan janganlah Engkau haramkan kami untuk hidup dibawah naungan negara Al Khilafah, dan muliakanlah kami dengan dapat mengibarkan bendera Al Khilafah, Wahai Robb semesta alam.
أللَّهُمَّ إنَّا نَسْألُكَ رِضَاكَ وَ الْجَنَّةَ وَ نَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَ النَّارِ
Yaa Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu Ridlo-Mu dan surga. Dan kami berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan neraka.
أللَّهُمَّ تَقَبَّلْ دُعَاءَ نَا , إنَّكَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Yaa Allah, kabulkanlah do’a kami ini. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
– Ummat Islam memang harus bersatu untuk terus berjuang demi segera tegaknya Daulah Khilafah Rosyidah sehingga tak ada lagi kaum yang berani mengganggu kaum muslim.
– Berhati-hatilah, AKKBB adalah ALIANSI KAFIR dan KOMPRADOR-nya untuk BIKIN BUBRAH negeri dengan kaum muslim terbesar di dunia ini.Mereka adalah antek-antek barat yang berusaha mengalihkan isu ahmadiyah dan BBM.
Jangan pernah surut… Kibarkan panji Islam di bumi persada ini… Ayo bahu membahu… hancurkan siapapun yang hendak memadamkan Cahaya Islam…
Mari terus berjuang meneggakkan Khilafah Islamiah… Allah Sang Penguasa Jagad Raya bersama kita…
Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar…
Semakin jelas mana ulama pejuang syariat mana ulama pejuang kekuasaan yang notabene sekuler,tetaplah berjuang demi tegaknya syariat…Alloh bersama kita.
Assalamu’alaikum.Wr.Wb.
Allohhuakbar 3X
oalah pak SBY2,mosok pemerintah gak mau ngalah ama rakyat..trus dimana yang namanya fungsi pemerintahan??????
Wahai soaudara2 muslim, terus berjuanglah menegakkan AGAMA ALLOH!!!!!!!!!!
Gentarkan musuh-musuh ISLAM!!!!!!!!!
SATNYA ISLAM JADI SOLUSI UMAT.
ALLOHUAKBAR…………….
terus maju pantang mundur… demi khilafah islamiah….
Allahu Akbar…
Maju Terus Laskar-laskar Islam, Kibarkan Panji Syahadah di Bumi Nusantara tercinta, selamatkan Indonesia dari Kehancuran AQIDAH…………………………..
Insiden Monas BUKAN ANARKIS TAPI ITULAH JIHAD FISABILILLAH!
Teruslah berjuang ATAS NAMA ALLAH DAN ROSULNYA!
ANARKIS, HAM, KEBEBASAN hanyalah produk musuh islam yang memeng sengaja diatas namakan oleh mereka yang ZHOLIM
ALLAH BERSAMA HAMBANYA YANG GIGIH MEMPERJUANGKAN KEBENARAN.
ALLAHU AKBAR….ALLAHU AKBAR….ALLAHU AKBAR!
MUHAMMADAN ROSULULLOH ……..!