HTI Jakarta Desak Jokowi Tutup Tempat Maksiat Selamanya

HTI Press, Jakarta. Bila ingin terbebas dari azab Allah SWT di akhirat, tidak ada pilihan bagi Gubernur Jakarta Joko Widodo selain menutup tempat maksiat selama-lamanya. “Kita minta tutup selama-lamanya!” tegas KH Ahmad Zainuddin Qh, mubaligh Tabligh Akbar Sambut Ramadhan 1434 H di depan Kantor Gubernur Jakarta, Sabtu (6/7).

Jadi, menurut Pimpinan Pondok Pesantren Al Husna, Cikampek, Purwakarta, Jawa Barat tersebut, kebijakan Jokowi yang hanya menutup tempat maksiat tiga hari awal dan tiga hari akhir Ramadhan tidaklah cukup.

Memang bila tempat maksiat ditutup selamanya, prediksi ulama yang akrab disapa Kyai Zain tersebut, sangat beresiko untuk membuat Jokowi dipecat. “Tapi saya ingatkan, itu tidak ada apa-apanya dibanding azab Allah di akhirat kelak (bila tidak menutup selamanya, red),” tegasnya.

Menurutnya, maksiat tidak akan pernah berhenti  dengan dibangunnya masjid, pesantren, mau pun majelis dzikir selama orang-orang di dalamnya dan para penguasa di negerinya tidak berjuang dan menerapkan Syariah dalam bingkai Khilafah.

Ia juga menyatakan banyak orang dan politisi yang minta ampun kepada Allah tapi tidak mau diatur oleh hukum Allah —malah mendukung tegaknya sistem kufur demokrasi— sebagai bentuk pelecehan terhadap Allah.

“Padahal jabatan yang mereka banggakan hanya sebentar lalu mati dan hukum yang dipakai mengadili mereka di akhirat adalah hukum Allah,” pungkas di hadapan sekitar 500 jamaah.

Sebelumnya, jamaah yang merupakan aktivis dan simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jakarta tersebut berjalan kaki dari patung kuda silang Monas menuju depan kantor gubernur sesampainya di depan tempat Jokowi berkantor, mereka pun mendengarkan tausyiah dengan seksama.

Selain bendera Nabi SAW, nampak pula berbagai macam spanduk penolakan maksiat yang diusung massa, di antaranya berbunyi: Tabligh Akbar Sambut Ramadhan, Hapus Maksiat di Jakarta Selamanya; Ramadhan Bulan Al-Qur’an, Saatnya Menerapkan Hukum Allah SWT; dan Ramadhan Bulan Ibadah, Campakkan Maksiat Sekarang dan Selamanya.[] Joko Prasetyo

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*