Jakarta – PT Krakatau Steel tengah menjajaki pinjaman kepada lembaga keuangan asing yakni Export Credit Agency (ECA) untuk biaya ekspansinya berupa pengembangan kapasitas produksi.
Soalnya dua opsi sebelumnya yaitu mencari strategic partner dan Initial Public Offering (IPO) belum juga bisa dilakukan.
Hal tersebut dikemukakan oleh Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil di sela-sela acara Investor Summit 2008 di Hotel Ritz Carlton, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu (26/11/2008).
“Ya kita masih explore, artinya jangan hanya gara-gara krisis hari kita hanya berpikir hanya hari ini saja. Oleh sebab itu Krakatau kita suruh lakukan eksplorasi, termasuk kemungkinan mencari pinjaman dari ECA,” ungkapnya.
Menurutnya, rencana tersebut sudah disampaikan kepada manajemen Krakatau untuk segera lakukan eksplorasi. “Itu kan pinjaman untuk ekspansi, jadi tidak perlu izin dari DPR,” katanya.
Namun ia enggan mengatakan besarnya dana yang akan dipinjam oleh Krakatau, begitu pula dengan total kebutuhan dana ekspansinya. “Besarnya ya lumayan, saya enggak tahu kalau untuk harga baja turun dan macam-macam, mungkin sekarang akan lebih murah,” ungkapnya. (detik.com, 26/11/08)
Mengapa harus pinjam, kan pemerintahnya masih ada? Pinjam uang ke lembaga donor asing itu ada bunganya yang kembali akan mencekik anda. Gmn sih? bikin sebel aja nih.
gali lobang tutup lobang..yang gali pemerintah, yang nutup rakyat..yang kecipratan pemerintah, yang kesusahan rakyat..biasa..kapitalis sekuler!!