Qatar dilaporkan berencana akan menghabiskan $ 200 miliar selama dekade berikutnya untuk mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Menurut Sport24, $ 140 miliar dari jumlah itu akan digunakan untuk transportasi, infrastruktur termasuk bandara baru, jalan dan sistem metro untuk menangani 400, 000 penggemar yang berkunjung dalam turnamen selama sebulan tersebut.
Laporan lebih lanjut mengatakan bahwa $ 20 milyar akan masuk ke infrastruktur pariwisata karena negara Teluk mengharapkan jumlah yang berasal dari wisatawan mencapai $ 3.7 juta per tahun pada tahun 2022. (albawaba.com 10/07/2013)
*** *** ***
Qatar hamburkan kekayaan umat demi kebutuhan masyarakat internasional yang hanya menonton 22 laki-laki dewasa berkeliling di sebuah stadion sepak bola, berjuang dan menempatkan bola dalam jaring.
Bandingkan dengan anak-anak dari kota yang terkepung di Homs, bermimpi menyantap buah-buahan dan sayuran, atau saudara-saudari kita di Rohingya yang hanyut di laut selama berhari-hari, berharap menemukan tempat yang aman, atau kaum Muslim yang harus menyelundupkan kebutuhan pentingnya yang diperlukan dari sebuah terowongan darurat berbahaya di Gaza, dan seterusnya.
Peristiwa olahraga internasional ini lebih mengkonsolidasikan kecenderungan nasionalis dan juga mengalihkan kita dari masalah-masalah umat yang nyata.
Umat lebih pantas dari para pemimpin tersebut, umat membutuhkan seorang pemimpin yang akan menerapkan sistem ekonomi, serta sistem Islam, sehingga kekayaan kita didistribusikan secara merata dan juga memperkuat alasan kita untuk mematuhi prinsip-prinsip Islam.
Sumber : The Khilafah: A Shining Model for Women’s Rights and Political Role.