HIT Press, Cikampek. Kepada para alim ulama, tokoh masyarakat, santri dan para pendukung khilafah, Kyai Ahmad Zainuddin Qh bertanya demokrasi adalah sistem pemerintahan yang baik atau buruk. “Buruuuk…” jawab peserta buka puasa bersama serentak, Ahad (21/7) di Masjid Asy Syuhada, Cikampek, Jawa Barat.
Pertanyaannya laku atau tidak, Pimpinan Pondok Pesantren Al Husna Cikampek tersebut kembali bertanya. “Lakuuu…” para alumni peserta Muktamar Khilafah 2013 tersebut kembali serentak menjawab.
Alumnus Ponpes Al Anwar Sarang Rembang asuhan Hadharatisyaikh KH Maimun Zubair tersebut kembali bertanya mengapa keburukan tersebut menjadi laku. Namun sebelum peserta kembali menjawab, ia langsung berkata: “Karena negara menjadi pelaksana demokrasi.”
Menurutnya, dalam demokrasi pelacur, penjahat dan orang bodoh berhak memilih. “Oleh karena itu, sebaik-baiknya orang yang dipilih dalam demokrasi adalah hasil pilihan Orang Bodoh, maka jangan heran jika pemimpinnya pun tolol dan bodoh.”
Beda halnya dengan sistem pemerintahan Islam (yakni khilafah), orang bodoh dilarang memilih. “Memilih pemimpin dalam Islam itu dilakukan oleh ahl al-halli wa al-Aqdi atau ulama sehingga pemimpin yang memimpin umat adalah seorang Mukmin dan orang baik,” pungkasnya.[] Iing/Joy