Jakarta – Selama ini, terorisme kerap dikaitkan dengan pendidikan di pesantren. Padahal, dalam kurikulum pesantren, tidak ada satu pun yang mengajarkan terorisme.
“Tidak ada pesantren yang mengajarkan terorisme,” tegas Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama Mohammad Ali dalam surat elektronik kepada detikcom, Jumat (28/11/2008).
Mohammad Ali mengatakan, pesantren telah ada di Indonesia sejak sebelum merdeka. Dari pesantren pula, hadir tokoh-tokoh agama.
“Saat ini jumlah pesantren di Indonesia yang mencapai 15 ribuan dengan jumlah 5-6 juta santri,” ujarnya.
Kekhasan pesantren, kata Ali, yakni adanya penyelenggaraan program kajian ilmu-ilmu agama Islam yang bersumber pada kitab-kitab berbahasa Arab yang disusun pada zaman pertengahan atau lebih dikenal dengan nama kitab kuning.
Terkait dengan MQK atau Lomba Baca Kitab III, Mohammad Ali menjelaskan, musabaqah ini akan dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) Suryadharma Ali. “Karena dia bersedia dan berlatar belakang santri,” ucap Ali.
Dia menjelaskan, MQK III merupakan lanjutan dari kegiatan dua tahunan yang pernah dilakukan sebelumnya. MQK pertama dilakukan di Pondok Pesantren Al-Falah Bandung tahun 2004 dan yang kedua kalinya tahun 2006 yang diselenggarakan di Pesantren Lirboyo Kediri.
Menurutnya, MQK ini bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan kecintaan para santri pada kitab-kitab kuning serta untuk meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam dari sumber-sumber kitab aslinya. (Detik.Com, 28/11/08)
Benar pesantren bukanlah lembaga yang membina atau mencetak untuk dijadikan teroris, — Stigmatisasi Teroris — yang dilekatkan kepada Islam oleh Barat adalah sungguh kebohongan yang sangat nyata. Idealnya pesantren adalah mencetak generasi muda muslim untuk memiliki pemikiran Islam, perasaan Islan dan tunduk kepada aturan Islam. Sehingga melahirkan pola pikir dan pola sikap yang Islami yang bermuara kepada kepatuhan terhadap aturan Islam yakni ketaatan kepada Allah & Rasulnya. Mampu bersikap tegas terhadap orang-orang kafir & musyrik, serta bersikap lemah lembut terhadap sesama saudaranya yang muslim.
Yang bilang di pesantren itu diajarkan teroris berarti orang itu tidak pernah mondok dan belajar Islam. perlu diingat bahwa pesantrenlah tempat membentuk kader2 yg militan dan berpengatahuan Islam.
Selamanya pesantren tidak mengajarkan teroris, tetapi pesantren mengajarkan Jihad sebagai ibadah tertinggi kaum muslim untuk menghancurkan musuh-musuh Islam!Allah Akbar.
Pak Kyai tidak usah takut pada Amerika dan sekutunya. mereka itu musuh Allah, sedangkan Pak Kyai adalah pembela Allah pasti akan menang. dan Jangan ragu juga untuk memperjuangkan Syariah dan Tegaknya Khilafah Islamiyah.
Allah Akbar
Yang menyebutkan di pesantren itu kurikulumnya ngajarin teroris, itu musti diperiksa lagi kejiwaannya. yang benar di pesantren itu diajarkan dienul2 Islam yang benar dan baik. yang ngajarin teroris itu sama membentuk teroris itu USA dan Israel siapa lagi?
bukankah statement seperti ini yang seolah menegaskan bahwa jihad identik dengan terorisme? padahal konsep jihad adalah something noble in islam. sama sekali tidak sama dengan konsep sampah terorisme.