Militer Mesir yang masih memberikan loyalitasnya kepada Amerika semakin brutal. Lebih dari 100 orang dilaporkan terbunuh saat pendukung Presiden Mesir yang dikudeta menggelar aksi protes di Kairo.
Seperti yang dilaporkan BBC online (27/07), pembunuhan terjadi di sekitar mesjid Rabaa al-Adawiya dan ada banyak cipratan darah di jalanan.
Seorang dokter di rumah sakit lapangan dekat dengan lokasi protes menambahkan bahwa lebih dari 1.000 orang terluka.
Sebelumnya, jenderal as Sisi memprovokasi rakyat Mesir untuk turun ke jalan-jalan menantang pendukung Mursi. Al Sisi memanfaatkan ini sebagai alasan untuk militer melakukan intervensi politik. Tindakan ini dikecam sebagai upaya adu domba rakyat Mesir.
Wartawan BBC melaporkan tembakan senjata otomatis masih bisa terdengar dan kawasan tersebut diselimuti oleh asap yang berasal dari tembakan gas air mata.
Juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad el-Haddad kepada kantor berita Reuters mengatakan: “Mereka menembak bukan untuk melukai, mereka menembak untuk membunuh.”
Kekerasan juga berlangsung di kota terbesar kedua Mesir, Alexandria, dimana sedikitnya 10 orang terbunuh . Sejak Morsi, presiden terpilih pertama secara demokratis, digulingkan 3 Juli, banyak orang yang tewas akibat aksi protes yang berakhir dengan kekerasan.
Militer Mesir pun berupaya untuk mencari-cari alasan menjerat Mursi secara hukum. Mursi secara resmi dituduh berkonspirasi dengan pejuang Palestina Hamas, yang memerintah jalur Gaza dan dikenal dekat dengan Ikhwanul Muslimin.
Tidak hanya itu Mursi didakwa terlibat dalam serangan penjara tahun 2011 saat aksi penggulingan Presiden Hosni Mubarak.
Morsi dan sejumlah pemimpin Ikhwanul Muslimin saat itu dibebaskan ketika penjara Kairo dijebol Januari 2011 silam.
Tindakan brutal militer Mesir semuanya tidak bisa dilepaskan dari restu Amerika. Mengingat militer Mesir sangat tergantung kepada Amerika. Amerika sedang merancang skenario buruk untuk Mesir dengan menggunakan rezim boneka militer.
Semua ini menunjukkan secara jelas, Amerikalah yang menjadi musuh utama rakyat Mesir. Sudah saatnya rakyat Mesir bersatu untuk menolak Amerika dengan tawaran demokrasinya yang busuk dan menipu.
Umat Islam Mesir harus bersatu tanpa memandang kelompok dan golongan untuk sama-sama memperjuangkan Khilafah yang menjadi satu-satunya solusi untuk krisis Mesir. (AF)