Sungguh memalukan dan pastinya melukai umat Islam sedunia. Syeikh Al-Azhar itu dengan penuh keakraban berjabat tengan dengan pemimpin penjajah Israel. Sekjen Al-Ikhwan di Majelis Rakyat Mesir, Hamdi Hasan, mendesak untuk mengisolasi Tantawi, terkait “jabat tangan mesra” antara Syeikh Al-Azhar Mommahad Sayid Tantawi dengan Presiden Israel Shimon Peres. Jabat tangan dengan senyuman lebar itu terjadi dalam Konferensi Dialog Antar Agama yang diadakan oleh PBB dua pekan lalu.
Hassan berkata di parlemen, “Apa yang dilakukan itu sebagai penghinaan yang mendalam bagi Mesir, Arab dan Islam dan para syuhada sementara kini Ghaza terkepung ditutup oleh blokade Israel dari semua lini.”
Dalam pernyataannya mereka mengatakan bahwa jabat tangan yang akrab ini terjadi ketika Jalur Gaza diblokade, sambil tersenyum penuh keakraban yang menyebabkan dirinya dan sebagian besar negara Mesir terkejut.
Dimana dia diharapkan mendatangkan fatwa untuk mendukung kaum Muslim yang terperangkap di Gaza dan berdiri di depan Al-Azhar untuk mendesak kaum Muslim mendukung keluarga dan saudara-saudara mereka di Palestina. Tetapi yag terjadi melukai umat Islam.
Syeikh Tantawi diminta untuk meminta maaf kepada semua kaum Muslim atas jabat tangan yang tak dapat diterima tersebut. Bukan hanya sebatas melalui kata-kata, tetapi secara serius berada dalam posisi mendukung masyarakat Palestina yang terkepung.
Ulama yang Memalukan
Agenda pertemuan Dialog antar Agama, Budaya dan Peradaban yang diadakan di PBB tersebut digelar atas inisiatif Raja Abdullah bin Abdul Aziz, berakhir pada tanggal 17/11/08. Konferensi ini seolah-olah sebagai pertemuan normalisasi (hubungan Israel-Palestina), dimana Presiden Israel, Simon Perez memuji Raja Abdullah bin Abdul Aziz, dengan mengatakan:
“Yang Mulia, Raja Kerajaan Arab Saudi, saya telah mendengar dengan seksama isi surat Anda. Saya berharap suara Andalah yang akan memimpin semua bangsa di seluruh kawasan tersebut. Sebab, suara ini benar. Dan, memang ada kebutuhan ke arah sana. Itu juga merupakan janji.”
Sementara itu Hizbut Tahrir di website resmi mereka mangatakan, “Inilah yang diinginkan oleh para penguasa hina dan aib dalam konferensi mereka ini. Mengumumkan berakhirnya perang agama, benturan peradaban, normalisasi hubungan, persamaan Islam dengan agama-agama yang menyimpang, menghormati hukum internasional dan menyelesaikan konflik Palestina-Israel dengan prinsip Barat.”
Terkait dengan sikap ulama mereka mengatakan, “Sesungguhnya para ulama’ agung kaum Muslim di masa lalu tidak populer dan dikenal hingga saat ini, karena kedalaman ilmu dan kefakihan mereka, sebab ulama’ dan fuqaha’ pada zaman mereka sangatlah banyak. Namun, para ulama’ agung kaum Muslim di masa lalu populer dan dikenal hingga saat ini karena sikap mereka, serta perlawanan mereka terhadap berbagai problematika utama yang mereka hadapai pada zamannya.”
“Di manakah ulama’ agung kaum Muslim saat ini? Di manakah kalian, ketika menghadapi problematika utama umat? Di manakah posisi kalian dalam konteks pernyataan Imam al-Ghazali: “Rusaknya rakyat, karena rusaknya para penguasanya. Rusaknya para penguasa, karena rusaknya para ulama’,” tanyanya.(Syabab.Com, 29/11/08)
beliau kalau gak salah pengarang buku aqidah islam itu ya? mmm, kenapa yaa syeikh?
Inilah sebuah kebodohan perilaku seorang yang berilmu….
bukan disebut ulama karena ilmunya tapi sebutlah ulama karena sikapnya dan ketegasannya dalam membela yang haq dan melawan yang batiLLL dengan tegas dan myakinkan….
waduhhh… ko gitu ya, mengecewakan sih memang. Harusnya yg jadi syeikh al Azhar nya Syeikh Atha bin Khalil pasti mantap.
Allah SWT maha tahu..apa yang ada dalam fikirannya. Tapi jelas2 sangat melukai perasaan muslim sedunia..Alangkah mudahnya dia melupakan darah dan air mata muslim yang telah dan terus berlangsung…Semoga dia segera menyadari..jika tidak..Wallahu’alam..Tidak pantas dihargai sama sekali…
Allah SWT maha tahu..apa yang ada dalam fikirannya… sekedar jabat tangan biasa aja..yahudi mati aja kita hormati krn dia mnusia.nga ada salahnya sekedar jabat tangan.hanya org yg berfikirin sempit aja yg extrim yg selalu mengecam2.perang salib salhuddin al ayyubi malah menyembuhkan musuhnya.dimana saat itu terjai perang besar2an…berfikirlah yg luas….walau kita tau sdr2 muslim kita di jajah dirampas hak2nya di sana.tapi…. apkh sekedar jbt tangan diplomatis juga di larang??? alangkah sempitnya fikiran itu/…???
Na’udzubillah tsumma na’udzubillah.. Tiada balasan yang pantas bagi ulama su’ melainkan kehinaan di dunia dan di akhirat..
Yaa Rabb.. Jedukkan mereka dengan Al-Manjaniq-Mu..
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”(TQS. AL MUMTAHANAH [60]: 1)
“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.”(TQS. AL BAQARAH [2]: 98)
“al ulama`u waratsatul anbiyaa`” (hadits). ulama adalah pewaris para Nabi. mas tantawi ini sebenarnya bukan ulama kalo dikaitkan dengan hadits tadi. karena sifat ulama mewarisi sifat-sifat Nabi. Rasulullah tegas terhadap orang musyarik dan yahudi kalo mereka terang-terangan memerangi islam. israel sekarang udah terang-terangan memerangi islam. trus kok pake jabat tangan, pake senyum lagi. sungguh menyakitkan hati umat islam. Allah akan meminta pertanggungjawabanmu mas tantawi…