HTI Purbalingga kembali menggelar aksi mengutuk kekerasan di Mesir oleh militer setempat, selasa, 20/8/2013 di kompleks alun-alun Purbalingga. Sebelumnya menggelar sholat ghoib di masjid Agung Darussalam. Aksi ini diklaim oleh HTI bukan untuk mendukung proses demokratisasi di sana, namun sebagai bentuk solidaritas atas rakyat Mesir yang dibantai.
Ketua HTI Purbalingga, Amin RH, mengatakan, “banyak rakyat sipil yang dibantai di sana, HTI tetap melakukan upaya menyadarkan umat muslim di sana agar kembali kepada Khilafah, bukan demokrasi. Justru dengan demokrasi umat Islam terpecah belah”. Menurutnya, yang terjadi di sana adalah pembantaian. Jadi upaya yang dilakukan bukan memberikan obat-obatan maupun dana. Namun dukungan solidaritas agar semua menyadari dan bangkit memperjuangkan Khilafah.
“Amerika berperan dalam kasus di Mesir ini. Siapa penguasanya, baik Gamal Abdul Nasser, Husni Mubarak, Mursi ataupun al Sisi selama tidak mampu menjaga dan melayani kepentingan Amerika, maka akan digulingkan. Sudah banyak bukti,” tandasnya.
HTI juga mengutuk sikap hipokrit Negara-negara barat, khususnya Amerika yang satu sisi menyerukan demokrasi, tetapi di sisi lain mendukung tindakan militer Mesir yang menggulingkan presiden Mursi yang telah dipilih secara demokratis.
“Satu sisi mereka menyerukan penghormatan terhadap HAM, tapi di sisi lain diam-diam mendukung tindakan brutal militer Mesir yang membantai rakyat”, tambahnya.
HTI menyerukan kepada umat islam untuk berjuang dengan sungguh-sungguh bagi tegaknya kembali syariah dan Khilafah sesuai metode atau jalan Rasullulah SAW. Umat islam lanjutnya…harus menolak cara-cara demokrasi yang ditentukan oleh Barat. []
Sumber: Radar Banyumas (21/8/2013)
ALLAHUAKBAR………