HTI Press, Lampung. ‘Bersama Ulama, Tokoh Masyarakat dan Mubalighoh Memperjuangkan Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah!’ begitu tema Liqa’ Syawal 1434 H yang diusung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD I Lampung, ahad (25/8) di Gedung Sumpah Pemuda (GSP)PKOR Way Halim, Bandar Lampung. Acara ini dihadiri kurang lebih 1000 orang ulama, tokoh, dan mubalighoh.
Peserta Liqa’ mulai memadati ruangan GSP, panitia menyambut dengan hangat, bersalaman dengan para ulama dan tokoh masyarakat yang datang memenuhi seruan HTI untuk bersama berjuang menegakkan syariah dan khilafah. Ketua HTI DPD I Lampung Ir Dudi arfian dalam sambutannya mengatakan, HTI bersama Umat mengadakan Liqa Syawal ini guna mengokohkan ukhuwah berjuang bersama umat untuk tegaknya institusi khilafah.
Dudi menjelaskan, umat ini akan menjadi umat terbaik dengan Islam, para ulama bukanlah pewaris peradaban barat yang dibawa Adam Smith, John Locke, Macchiaveli yang sekular. Ulama adalah garda terdepan dalam perjuangan menegakkan agama Allah. “Menegakkan khilafah adalah mahkota segala fardhu. Dengan dukungan para ulama, para tokoh umat yang ikhlas menyambut seruan ini akan dibayar dengan janji Allah akan kejayaan Islam, dan tentunya surga”.
DPP HTI Kyai Abdul Karim menyampaikan pesan-pesan syawal menjelaskan peran penting ulama dan para tokoh dalam perjuangan syariah dan khilafah. Kyai Abdul Karim -yang kini menjadi Mudir disalah satu pesantren di Nganjuk di Jawa Timur dan dahulu pernah sempat tinggal di Lampung pada 1998-2003 – mengatakan dirinya dahulu pernah datang menjejakkan kaki di Bumi Ruwa Jurai Lampung. Sebab itu, “Anugrah Allah yang terbaik adalah, kita diciptakan sebagai manusia, makhluk terbaik, dan anugerah yang kedua adalah kita mengikuti Nabi Muhammad Rasulullah SAW, umat yang terbaik, yang ketiga kita diberi Al-Qur’an, kitab yang terbaik. Yang dijaga kemurniannya hingga hari kiamat hanyalah Al-Qur’an.” Kyai Abdul karim mengatakan, Rasulullah pernah berkeluh kesah, Beliau bersabda, “Ya Tuhanku, banyak dari ummatku menjadikan Al-Qur’an sebagai kitab yang diabaikan”. Itu fakta yang terjadi kini, Al-Qur’an hanya dibaca namun tidak diamalkan secara kaaffah. Masih ada lagi yang terbaik, yaitu Dienul Islam, agama terbaik yang dibawa Rasul SAW. Tapi apa yang dilakukan umat Islam? Tiap shalat kita memohon petunjuk jalan yang lurus, bukan jalan yang sesat. Tapi di akhir zaman ini umat malah berjalan di jalan lain di luar Islam, sosialisme komunisme, atau jalan demokrasi kapitalis. Umat terperosok dalam lubang biawak yang amat dalam, mengikuti Yahudi dan Nasrani. Ibaratnya orang naik motor dengan ikhlasnya membaca Bismillah masuk ke dalam lubang.
Sebab itu, agar umat ini terus tidak terperosok kepada jalan yang bengkok dan akan terus berada di jalan yang lurus atau kembali ke fitrah. Maka Beliau mengatakan, hanya dengan tegaknya khilafah, sistem sanksi, sistem pemerintahan, sistem ekonomi, pendidikan, politik luar negeri, umat bahkan negeri itu akan menjadi berkah. Tanpa khilafah, semua hukum Allah akan terlantarkan. Aktif memperjuangkan khilafah dengan penuh kesungguhan, tidak bisa sendiri melainkan berjamaah, ikhlas karena Allah semata bukan karena dorongan materi. Kami mengajak para ulama untuk mengambil bagian lebih besar dalam perjuangan ini. Karena ulama adalah pewaris para Nabi. Hal inilah yang membuat ulama berperan besar merubah masyarakat, dengan menjadikan mereka sumber rujukan.
Janji Allah pasti adanya, karena Allah SWT telah berjanji kepada orang yang beriman dan beramal shalih akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi.
Terakhir K.H Khomaruddin (Ulama Lampung Timur) menyampaikan seruan Doa kepada Allah secara khusyuk lagi hikmat yang di ikuti seluruh peserta demi tegaknya syariah dan khilafah, Alhamdulillah, diakhir acara, para Ulama, Tokoh pun merasakan getaran untuk bersama-sama untuk menegakkan khilafah. di tambah lagi dengan bersalam-salaman dan makan siang bersama peserta liqo syawal, suasana pun jadi bertambah erat dan penuh ukhuwah, yang hal itu menunjukkan persaudaraan yang erat sesama muslim Allahuakbar.[]Akhiril Fajri/MI Lampung