HTI Bogor Raya bersama Umat, Tolak Miss World 2013

HTI Press.  Masyarakat  Bogor Menolak Miss World 2013 diselenggarakan di Indonesia khususnya di Bogor. Itulah sikap yang disampaikan oleh sekitar hampir 400 orang masyarakat Bogor baik kota maupun kabupaten di Bogor yang melakukan aksi turun ke jalan bersama Hizbut Tahrir Indonesia Bogor Raya. Aksi tersebut dimulai setelah sholat Jum’at, tanggal 30 Agustus 2013 hingga akhirnya selesai sekitar pukul 14.45 wib. Aksi yang berjalan tertib dan santun dengan kawalan dan pengamanan dari aparat kepolisian Polres Bogor mendapat respon baik dan positif dari masyarakat yang melintasi Jl.Tegar Beriman Kompleks Pemda Kabupaten Bogor di Cibinong. Massa aksi yang membawa spanduk panjang dengan kalimat “Tolak Miss World Penghinaan kepada Perempuan, Khilafah Menjaga Kehormatan Perempuan” dan kalimat “Tolak Miss World Kapitalisasi Tubuh Perempuan, Hanya Islam Memuliakan Perempuan”, juga poster-poster bertuliskan “Tolak Miss World Ajang Liberalisasi Budaya, Tolak Miss World Perusak Moral, Miss World  Ajang Eksploitasi Perempuan” mengikuti aksi dengan khidmat sejak awal hingga akhir meski cuaca panas.

Hizbut Tahrir Indonesia khususnya wilayah Bogor memang telah beberapa kali melakukan kegiatan dalam rangka memberikan edukasi, pemahaman dan membongkar rencana liberalisasi budaya Barat melalui ajang Miss World yang merupakan kontes kecantikan ratu sejagad. Mulai dari pengajian di majlis taklim, seminar-seminar, melaksanakan temu tokoh untuk menyatakan sikap bersama menolak Miss World, mendatangi Kapolres Bogor dan lembaga atau instansi terkait lainnya dan akhirnya aksi turun ke jalan tersebut. Semuanya dalam rangka untuk Menolak Miss World 2013 diselenggarakan di Indonesia termasuk di Bogor.

Ust. Aan Sufyan dari DPD2 HTI Kabupaten Bogor dalam kesempatan aksi tersebut menyampaikan orasi pertamanya dengan mengajak para peserta aksi untuk terus mensosialisasikan dan opinikan tentang bahayanya Miss World jika dilaksanakan di Indonesia. Bahayanya banyak, manfaatnya hanya untuk segelintir orang saja. Orasi berikutnya dilanjutkan oleh Ust.Husen Saefudin Ketua HTI Cibinong, Ust. Lukman dan Ust.Faturrahman dari HTI Kota Bogor, Novi seorang mahasiswa yang berorasi mewakili generasi muda Bogor, dan Ust.Yusdian Syahwani dari HTI Gunung Putri serta ustadz Ibnu Suyana, ketua DPD II HTI Kabupaten Bogor.

Para orator menyuarakan dan mengajak seluruh masyarakat Bogor khususnya yang agamis dan masyarakat Indonesia umumnya yang mayoritas Muslim untuk menolak dan berdoa agar Miss World tidak terselenggara di Indonesia. Sebagaimana telah diketahui di media elektronik dan media cetak bahwa rencana penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia yang disponsori oleh Group MNC TV telah hampir pasti terselenggara pada September mendatang. Bogor menjadi salah satu wilayah terpilih untuk menjadi tempat pelaksanaan Miss World 2013 pada malam puncak anugrah ratu sejagad tersebut yang rencananya di SICC Sentul Bogor. Padahal, sejak berita Miss World 2013 akan dilaksanakan di Indonesia, banyak kalangan telah nyata dan secara tegas menolaknya. Mulai dari MUI tingkat Pusat maupun daerah, ormas-ormas Islam, LSM yang peduli moral bangsa, dan kaum perempuan yang masih peduli dengan penjagaan kehormatan perempuan seperti majlis ta’lim kaum ibu dan semisalnya secara kompak menyatakan Menolak Miss World 2013 di Indonesia. Alasannya, Miss World hanya akan menguntungkan para sponsor dengan barang dagangannya dan selanjutnya bahaya serta penderitaan akibat langgengnya liberalisasi budaya akan mengancam generasi muda kita.

Selain budaya Miss World produk Barat yang kafir dengan tidak memperhatikan nilai-nilai agama (baca: Islam), Miss World juga sebagai ajang kapitalisasi tubuh perempuan yang hanya memandang perempuan dengan derajat yang sangat rendah hanya dari kecantikan tubuhnya semata. Selain itu pula jika Miss World dilaksanakan di Indonesia maka akan membuat citra Indonesia yang mayoritas Muslim penduduknya menjadi negeri Muslim yang menerima kebebasan dan liberalisasi budaya Barat yang dapat menggerus moral generasi mudanya.

Aksi ditutup dengan doa dari ustadz Ahmad Junaidi (Gunung Putri).  Rencananya aksi serupa akan digelar kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak yang akan dilaksanakan pada Kamis, 5 September 2013 di sekitaran Bundaran HI Jakarta. Aksi ummat bersama HTI Bogor Raya pada Jum’at Siang 30 Agustus 2013 tersebut juga mendapat dukungan dari MUI Kabupaten Bogor dan ‘ulama serta tokohnya dengan hadirnya bersama para peserta aksi yaitu KH.Khairul Yunus yang merupakan sesepuh warga Muslim Bogor dari kalangan ‘ulama. Hadir juga meliput kegiatan aksi tersebut beberapa awak media Bogor seperti Radar Bogor, RRI Bogor, Patrol Bangsa, Jurnal Bogor, Harian Pakuan, dan media lainnya.

(Amirullah, DPD II HTI Kabupaten Bogor)

Foto-foto Aksi by Iwan Setiawan Kartakusumah :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*