HTI Press. “Raih Kemuliaan Hakiki, Bersatu Berjuang Menyongsong Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah” demikian tema Liqa Syawal 1434 H yang diusung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II kota Langsa, Sabtu (31/8) di Halaman Mesjid Raya Darul Falah Langsa. Acara ini dihadiri kurang lebih 250 orang ulama, tokoh dan mubalighah.
Acara yang ikut juga dihadiri oleh Walikota Langsa Tgk Usman Abdullah, SE di awalai dengan pemutaran multimedia tentang krisis moral dan keterpurukan umat Islam sekarang ini. Selanjutnya pembacaan Tilawah Al Qur’an Bitartil oleh Qari’ Tgk. Syahida Asaludin sebagai pembukaan acara. Ketua HTI DPD II Kota Langsa Iqbal, S.HI dalam sambutannya mengatakan, HTI bersama Umat mengadakan Liqa Syawal ini guna mengokohkan ukhuwah berjuang bersama umat untuk tegaknya institusi khilafah. Selain itu Iqbal juga mengajak seluruh peserta Liqa Syawal untuk sama-sama mendo’akan Tgk. H Abdullah Rasyid yang kerap dikenal dengan Abulah Kruet Lintang yang tidak bisa berhadir dalam Liqa Syawal karena dalam keadaan sakit.
Ust. Drs Mushdar Syahban Ketua LKU HTI Sumut setelah pemutaran multimedia perjalanan dakwah Hizbut Tahrir menyampaikan kalimatul hikmah dengan menggambarkan kepada umat tentang pentingnya Khilafah sebagai pemersatu dan penyelamat umat dan peran penting ulama, tokoh serta seluruh umat Islam dalam memperjuangkan syariah dan khilafah.
Selain itu, Ust Mushdar Syahban juga menjelaskan sebuah hadis tentang lima masa yang dihadapi umat Islam dan akan berakhir pada janji Allah dan Rasul-Nya tentang akan kembalinya masa kekhilafahan yang mengikuti metode kenabian.
Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya masa kerajaan yang menggigit (Mulkan ’Adhan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Setelah itu, masa kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyyan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.” [HR Ahmad]
“Menegakkan khilafah adalah mahkota segala fardhu. Dengan dukungan para ulama, para tokoh umat yang ikhlas tentu akan dibayar dengan janji Allah akan kejayaan Islam, dan tentunya surga” Jelasnya
Selain itu ia juga mengambarkan tentang fakta umat Islam sekarang ini yang berdiam diri dengan tidak menerapkan Islam secara kaffah. Pergaulan yang serba bebas dan serba boleh serta hukum Islam yang pilih-pilih. Untuk itu, pada kesempatan yang sama, beliau mengajak seluruh umat Islam untuk sama-sama mempejuangkan Syariah dan Khilafah karena tanpa khilafah, umat Islam akan terus menjadi hamba yang tertuduh dan tertindas.
Selanjutnya, panitia mengajak seluruh peserta liqa syawal menyaksikan multimedia testimoni ulama Timur Tengah yang bersaksi terus akan memperjuangkan Syariah dan Khilafah. Kemudian acara diakhiri dengan pembacaan seruan hangat Hizbut Tahrir untuk umat bahwa janji Allah pasti adanya, serta pembacaan doa dan bersalaman. []Musri