Dr. Burhan Ghalioun, mantan kepala Dewan Nasional Suriah, menegaskan kepada TV Channel “Alarabiyah”, Ahad (1/9/2013), bahwa Washington dan Paris tengah membela kepentingan mereka di Suriah, dan bukan kepentingan rakyat Suriah.
Ia mengatakan bahwa Presiden Suriah Basyar al-Asad telah melanggar semua konvensi internasional. Dan meskipun Presiden AS Barack Obama telah membuat keputusan untuk melakukan serangan militer, namun ia ingin topeng Kongres, karena serangan itu bisa jadi menyebabkan konfrontasi dengan Iran dan Rusia.
Sehingga, Obama sangat berharap persetujuan Kongres AS, terkait serangan militer terhadap Suriah, sebab hal itu bisa meyakinkan parlemen negara-negara Barat, khususnya Inggris, untuk mengubah sikapnya.
Bahkan ia menyatakan bahwa jika fakta ini disertai dengan hasil komite investigasi internasional tentang penggunaan senjata kimia di Suriah, maka dukungan internasional akan dapat dibentuk, yang akan mengubah dari kemungkinan serangan penentangan menjadi bentuk lain berupa sanksi atau hukuman terhadap Asad dan rezimnya.
Jika demikian adanya, maka apa yang membuat pemimpin Koalisi jatuh dalam pelukan penjajah yang keji dan kejam itu? Dan bahkan bersekongkol dengan mereka untuk melawan revolusi rakyat Suriah?!
Sungguh, ini bukan pertemuan antara pelaku dan korban, juga bukan pertemuan antara penjarah di negeri-negeri Muslim yang didudukinya dengan orang yang berusaha menyelamatkan dan membebaskan dari ketergantungan.
Dalam hal ini, mereka benar-benar telah menjual diri mereka kepada Amerika dan sekutunya, mereka benar-benar telah mengekspos tentang siapa sebenarnya diri mereka kepada rakyat Suriah, dan mereka benar-benar telah berada dalam barisan musuh revolusi Suriah, maka mereka kelak akan tersesat.
Sumber: pal-tahrir.info, 1/9/2013.