Korban Krisis Kapitalisme : Sebulan, 26 Ribu Karyawan Tekstil di Jabar Dirumahkan

Krisis global yang menghantam dunia membuat permintaan barang ekspor turun. Hal ini berimbas kepada pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tak bisa dihindari. Hanya dalam satu bulan, sekitar 26 ribu buruh tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jabar dirumahkan.

Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jabar Ade Sudrajat saat dihubungi detikbandung, Rabu (3/12/2008). “Sekarang ini kita harap-harap cemas dan berdoa semoga krisis sekarang bisa kita lewati,” ujarnya.

Menurutnya krisis finansial global saat ini memaksa pengusaha di Jabar untuk merumahkan para karyawannya. “Merumahkan karyawan tak bisa dihindari. Sejak awal November lalu hingga sekarang ini, sekitar 26 ribu buruh di Jabar yang dirumahkan,” ungkapnya. Sebelumnya Ade mengatakan industri pertekstilan di dunia merosot sebesar 30 persen akibat krisis.

Ketika ditanya apakah jumlah ini akan bertambah pada 2009 nanti, Ade menyatakan dirinya enggan memprediksi. “Saya engga mau prediksi. Takut. Doakan saja industri tekstil kita bisa bertahan,” katanya. (detik.com; Rabu, 03/12/2008 09:30 WIB)

7 comments

  1. Sedih tentu membaca berita ini,tapi hendaknya kaum muslimin menjadikan ini sebagai pelajaran untuk segera memperjuangkan negara yang akan mengangkat seorang Kholifah, yang akan menerapkan segenap Syariah Islam yang Agung dan memuliakan, yang akan melaksanakan sistem ekonomi Islam yang memakmurkan jauh dari riba dan bisnin spekulatif yang menghancurkan negara2 dunia ini.

  2. Kapan Kapitalisme pernah membahagiakan rakyat ..

  3. saya katakan dengan pasti bahwa kapitalisme tidak pernah membahagiakan yang ada hanya kerusakan. buktinnya pendidikan dari hari kehari semakin mahal, budaya hedon yang semakin mencuat dan segudang kerusakan-kerusakan oleh sistem ini yang tidak bs lg sya sebutkan saking buayaknya…..apakah itu yang dibanggakan oleh para penganut kapitalisme dan semokrasi sbgai turunannya.

  4. Sudah nyata kapitalisme memberikan implikasi sangat buruk kepada kaum muslimin, baik ekonomi, politik, sosial, keamanan, bahkan keyakinan. Orientasi politik ekonomi yang diajarkan oleh ideologi sekuler-kapitalistik telah mengesampingkan orientasi dunia akhirat sehingga yang terjadi kerusakan semata.
    Jika sudah demikian, masihkah kita berharap kepada kapitalisme buatan manusia dan melupakan sistem peraturan Ilahi? Mari kita renungkan peringatan Allah SWT.
    “Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (QS. Thaha 124).
    Jelaslah betapa mahal harga proses kapitalisme yang dialam bangsa muslim terbesar di dunia ini. Kapankah mereka bertaubat dan kembali? Wallahu a’lam!

  5. Dengan keadaan begini pemerintah masih saja g mo ngaku kalo kita sebenarnya sedang mengalami krisis. Kalo sakit tapi g mo mengakui, ya g bakalan pergi ke dokter or cari obat. Saya setuju dengan mba Hendri Saparini yang menganjurkan untuk mengalihkan dana pemilu dan memfokuskan APBN 2009 untuk mengatasi krisis dalam negeri.
    Sudahlah, Bapak2 pejabat, BATALKAN saja pemilu anda yang g berguna itu. Selama pemilu anda hanya oleh, dari dan untuk demokrasi kami yang rakyat kecil ini g akan pernah menikmati apa2 dari pemerintahan bentukannya. Akuilah kelemahan demokrasi anda dan serahkan kekuasaan anda untuk menegakan Syariah Islam dalam naungan Daulah Khilafah.
    Demi Allah yang janjiNya pasti, Khilafah tinggal selangkah lagi. Lebih baik anda menjadi bagian dari penegaknya dari pada menjadi penentangnya. Karena tidak ada kemenangan bagi penentang janji Allah.

  6. KASIHAN PARA BURUH…..DAH GAJINYA PAS-PAS’AN, BIAYA KEHIDUPAN MAHAL,NEGARA ACUH DAN SOK TAK MENGENAL,,,,,EEHHH…TAMBAH DI RUMAHKAN….JADI PENGANGGURAN DEH….
    KALAU GINI SIAPA YANG MAU NANGGUNG KESEJAHTERAAN KELUARGA MEREKA….
    YA ALLAH……TABAHKANLAH HATI KAMI MENGHADAPI UJIANMU…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*