HTI Press. Pada hari Sabtu, 1 Dzulqo’dah 1434 H (7/9) DPD II HTI Probolinggo telah menyelenggarakan kegiatan Silaturrahim Ulama dan Tokoh Umat Keluarga Besar Hizbut Tahtir Indonesia (HT) bertempat di Ponpes Kyai Sekar Al-Amri Leces Probolinggo. Acara ini masih memiliki ikatan yang kuat dengan kesuksesan muktamar khilafah pada bulan Rajab 1434 yang lalu sehingga tema yang diambilpun masih sejalan dengan visi muktamar khilafah yaitu, Ulama dan Tokoh Umat Memperjuangkan Perubahan Besar Menuju Khilafah.
Kegiatan yang dihadiri 300 ulama dan tokoh umat dari Probolinggo dan Lumajang berjalan sukses dan penuh dengan gelora semangat perjuangan. Rangkaian acara dibuka MC oleh Ust. Syaifuddin Zuhri beriring lantunan qiro’ratulqur’an bittartil yang dilantunkan oleh akhina Kholil Pranata.
Sambutan Shohibul Bait disampaikan langsung oleh Kyai Abdullah Amroni, selaku pengasuh Ponpes Kyai Sekar Al-Amri. Salah satu petikan sambutannya menegaskan bahwa beliau siap menjadikan pondoknya sebagai pengkader para pejuang syariah dan khilafah.
Masih penuturan beliau, menurut cerita yang beliau dapat bahwa Mbah Kyai Hasyim ‘Asyari selaku pendiri NU pernah nyantri di ponpes Kyai Sekar Al-Amri ini.
Puncak acara berupa dialog interaktif dalam suasana kekeluargaan dengan host Ust. Mush’ab Abdurrahman. Beberapa pembicara yang hadir antara lain Ust. Ahmad Junaidi At-thoyyibi (DPP HTI), Ust. Abu Khoir (DPD II HTI jatim), Ust. Harun Musa (Ketua DPD II HTI Jatim), Ust. Abu Imam (DPD II HTI Probolinggo). Hadir pula KH. Muhyiddin (Ponpes An-Nur Pamijahan Bogor).
Pada penyampaian kalimat taqdim, Ust, Ahmad Junaidi At-thoyyibi makanah dakwah HT , sebagaimana ditegaskan oleh Amir Hizb bahwa sekarang HT memasuki pada marhalah yang penting yakni upaya Thalabun Nushroh , sehingga umat harus memfokuskan dirinya pada persoalan-persoalan penting yang bisa menghantarkan loyalitas ahlul quwwah kepada dakwah hizb serta berupaya keras menjadikan mabda’ hizb menjadi mab’da’nya umat.
Beberapa tokoh umat menyampaikan turut menyampaikan pesan-pesan yang menggugah antara lain KH. Muhyiddin (Ponpes An-Nur Pamijahan Bogor), Ust. Muhammad Syuhari (pengasuh ponpes An-Nur Klenang Banyuanyar Probolinggo), Ust. Nurul Huda (Ponpes Manbaul Hikam Lumajang) serta Ust. Eko Winarno (Pimpinan Yayasan Pendidikan Assalam Probolinggo).
Ulama dan Tokoh yang hadir dibuat bergetar dan semangat oleh para ulama yang pesan yang berbobot dengan penguatan argumentasi terhadap kewajiban menerapkan syariah dan khilafah serta haramnya bertahkim dengan hukum kufur seperti demokrasi sekarang ini.
Terlebih saat KH. Muhyidin menyampaikan tausiyahnya dihadapan 300 peserta yang hadir malam itu disambut oleh pekikan takbir. Tausiyah yang tegas dan lugas semakin menggumpalkan keyakinan para ulama dan tokoh umat yang hadir semakin siap berjuang bersama menegakkan Khilafah.
Antusiasme juga ditunjukkan oleh banyaknya pertanyaan dari peserta yang hadir. Secara bergiliran seluruh pembicara menjawab dengan tuntas segala bentuk pertanyaan yang mengalir dari para ulama dan tokoh umat yang hadir. Akhirnya tepat pada pukul 22.45 WIB acara diakhiri dengan do’a yang dipimpin oleh Ust. Yusuf Bisri dari Lumajang.
Malam itu menjadi salah satu mata rantai dari rangkaian rantai perjuangan syariah dan khilafah yang terus membahana diseantero penjuru dunia menunggu detik demi detik perubahan besar dunia menuju khilafah. []Humas DPD II HTI Probolinggo