Dengan terus berlangsungnya blokade yang diterapkan pada Kota Muadamiyah di Ref Damaskus sejak lebih dari 10 bulan, maka seorang juru bicara Dewan Militer di Damaskus menegaskan bahwa 12.000 warga sipil menderita dan hidupnya terancam akibat blokade tersebut.
Situs “orient-news.net” mengutip dari juru bicara Dewan Militer di Damaskus, Mus’ab Abu Qatada yang mengatakan: “Mayoritas mereka yang terkena dampak dari operasi tajwi’ (membiarkan kelaparan) dan blokade adalah perempuan dan anak-anak, serta korban terluka, dan diperkirakan 6 ribu anak-anak dan perempuan, termasuk lebih dari 950 terluka, sangat mendesak untuk segera mendapatkan perawatan medis dalam situasi yang tepat, mengingat jumlah keseluruhan korban dari blokade dan operasi tajwi’ (membiarkan kelaparan) hampir 12.000 warga sipil.”
“Warga kota telah menyerukan berbagai pemintaan bantuan kepada masyarakat dan lembaga-lembaga internasional, untuk segera bertindak menyelamatkan nyawa ribuan dari mereka dan membuka blokade,” lanjut Abu Qatada.
Ia menambahkan bahwa “Praktek-praktek kejam dan keji yang dilakukan oleh rezim Basyar al-Assad ini melanggar aturan hukum humaniter internasional, yang melarang tajwi’ (membiarkan kelaparan) bagi warga sipil sebagai metode perang, atau merusak bahan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup warga sipil, dengan menghancurkannya, memindahkannya atau menghalanginya.”
Catatan lapangan rumah sakit bahwa telah ada sembilan kematian akibat kelaparan, mereka semua adalah perempuan dan anak-anak, termasuk balita berusia tidak lebih dari setengah tahun, dan jumlah ini kemungkinan akan bertambah karena ada sekitar 15 anak-anak dalam perawatan intensif, di tengah tidak adanya jenis bahan bakar, pemadaman listrik, putusnya komunikasi dan kelangkaan air, di mana pemadaman listrik sudah berlangsung selama 308 hari, dan selama 267 hari tidak mendapatkan roti dan makanan pengganjal perut lainnya.
Perlu diketahui, bahwa kota tersebut pada tanggal 21/8/2013 telah dibombardir dengan senjata kimia sehingga ratusan dari mereka menjadi syuhada’ (islammemo.cc, 24/9/2013).