Israel Melanggar Hak Asasi Manusia

Kairo, Kompas – Lembaga hak asasi manusia Israel dalam laporan tahunannya pekan ini menuduh Pemerintah Israel melakukan pelanggaran HAM atas warga Palestina sepanjang tahun 2008.

Laporan lembaga HAM Israel berjudul ”Demokrasi dalam Bahaya” yang terdiri dari 72 halaman itu menyatakan, 65 persen jalan-jalan utama di Tepi Barat menjadi penjara bagi warga Palestina. Israel telah memasang 630 pos pemeriksaan militer di seantero jalan utama di Tepi Barat, yang praktis menjadi siksaan bagi warga Palestina yang hendak melewati pos-pos pemeriksaan itu.

Disebutkan, Israel telah membunuh 430 warga sipil Palestina dan melukai 1.150 orang lainnya yang tidak ada kaitannya dengan aksi perlawanan sepanjang tahun 2008. Sekitar 67 persen warga Arab kini hidup di bawah garis kemiskinan akibat perlakuan rasialis dan pelanggaran HAM dari Israel.

Laporan itu menuduh Israel telah melancarkan aksi yahudinisasi kota Jerusalem dan terus berusaha mengeluarkan warga Arab dari kota tersebut. Israel juga dituduh melakukan pelanggaran HAM terhadap tawanan Palestina dengan cara melakukan penyiksaan berlebihan, pemadatan di ruang-ruang tahanan, serta tidak memenuhi standar kesehatan.

Lembaga HAM itu menuduh Pemerintah Israel tidak pernah menggiring aparat keamanan yang melakukan pelanggaran HAM terhadap warga Palestina selama meletus intifada Al Aqsa tahun 2000 ke meja pengadilan.

Pemerintah Israel juga dituduh melakukan tindakan rasialis terhadap warga Arab yang hidup di wilayah negara Israel. Warga minoritas Arab di wilayah Israel sekarang sekitar 18 persen dari seluruh penduduk Israel.

Laporan HAM Israel itu mengungkapkan, sejak tahun 1948 telah dibangun 600 perkampungan Yahudi di Israel, tetapi tidak satu perkampungan Arab pun dibangun. Pemerintah Israel juga tebang pilih antara warga Arab dan Yahudi dalam menyuplai kebutuhan hidup sehari-hari, seperti air, gas, dan listrik. (Kompas, 11/12/08)